Jakarta – Pemerintah mengajukan asumsi nilai tukar rupiah di level Rp13.300 per US$ dalam ekonomi makro tahun 2017 (RAPBN). Masukan asumsi nilai tukar rupiah ini sejalan dengan memperhitungkan seluruh dinamika yang ada dan tantangan yang akan dihadapi.
Dengan asumsi nilai tukar rupiah yang dipatok pada level Rp13.300 per US$, diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar sehingga akan berdampak pada pendalaman pasar keuangan di Indonesia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, sejauh ini pemerintah telah berupaya dalam mendorong pendalaman pasar keuangan. Salah satunya dengan membentuk kerangka pendalaman pasar keuangan yang diharapkan dapat memberikan efek positif pada pasar keuangan nasional.
Dia mengungkapkan, dengan adanya kerangka pendalaman pasar keuangan tersebut, diharapkan dapat mempengaruhi arus modal masuk ke pasar keuangan Indonesia, sehingga dana asing yang masuk ke Indonesia (capital inflow) dapat masuk deras serta dapat mengurangi tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
“Upaya penguatan di sektor keuangan dibangun oleh Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan,” ujar Jokowi di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016. (*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More