Jakarta — Perilaku keuangan yang menggabungkan psikologi dan keuangan diyakini sangat terkait dengan keputusan investasi. Pemikiran Richard Thaler, peraih Nobel untuk bidang ekonomi pada 2017, ini sangat relevan dengan perkembangan perilaku keuangan masyarakat seperti di Indonesia.
Prof Dr Adler H Manurung menjelaskan, perilaku keuangan yang dikembangkan Thaler membahas tiga tema, yaitu pasarnya tidak efisien, investor tidak rasional, dan investornya tidak konsisten.
“Pemikiran Thaler tidak untuk investor institusi tetapi untuk investor retail, karena membahas psikologi perorangan. Perilaku keuangan tidak bisa dimodelkan seperti pada keuangan tradisional (yang biasa),” jelas dosen Fakultas Ekonomi Bina Nusantara itu di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 6 November 2017.
Dalam diskusi yang digelar Finansial Bisnis indonesia (FBI) tersebut turut menghadirka ln dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Dr. Budy Frensidy, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sampoerna Dr. M. Gunawan Alif, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Harapan Bona Siahaan, serta pengamat dari pasar modal Hans Kwee.
Menurut Adler yang merupakan pemilik FBI, acara ini diadakan sebagai edukasi kepada investor untuk membuat investor lebih memahami transaksi di bursa saham. (*) Akhmad Dhani
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas… Read More
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More