Categories: Nasional

Kepada HIPMI, Mendag Berjanji Pangkas Proses Perizinan

Penyederhanan perizinan dan biayanya dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing pengusaha Indonesia. Apriyani Kurniasih.

Jakarta–Menteri Perdagangan, Thomas Lembong berjanji akan memangkas birokrasi yang ada saat ini. Hal itu disampaikan Saleh dihadapan sekitar 150 peserta dialog yang digelar Himpunan Pengusaha Mudaha Indonesia (HIPMI). Lembong mengakui, saat ini alur birokrasi kerap berbelit-belit sehingga memperlambat penyelesaian persoalan yang dihadapi pengusaha.

“Tidak perlu ada birokrasi yang berbelit, sehingga mempersulit dunia usaha. Kami akan mempercepat, kami siap memangkas,” paparnya.

Masih kata Lembong, sulitnya proses perizinan di Indonesia sudah bukan lai rahasia umum. Kareannya, Ia berencana membuat sejumlah peraturan baru. Jika benar dilakukan, penyederahaan proses perizinan akan berimbas signifikan terhadap biaya produksi dan meningkatkan daya saing.

Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan paket kebijakan III yang baru dikeluarkan juga dapat mendorong daya saing karena dapat menurunkan biaya produksi. Ia mengakui, selama ini dunia industri menginginkan bisa memiliki daya saing yang kuat dan salah satunya biaya produksinya bisa bersaing dengan negara tetangga. “Maka kita menurunkan biaya produksi dan kita berharap agar ini bisa turun,” ujar Saleh.

Paket kebijakan III, lanjutnya, diarahkan untuk meningkatkan produksi dan menurunkan ongkos produksi, yakni dengan menurunkan harga solar dan listrik untuk industri. Baru-baru ini, pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan di bidang listrik untuk industri yang dikemas dalam paket ekonomi III, yakni penurunan tarif listrik secara adjustment dengan dihitungkan dari ICP, kurs, dan inflasi. Selain itu, ada pula diskon 30% bagi penggunaan listrik di beban yang bergerak dari pukul 23.00-08.00 serta kebijakan pembayaran tunggakan listrik F0 persen di tahun yang sama sementara 40% dibayarkan pada bulan ke-13 dengan dicicil.

Ketua Bidang Perdagangan, Perindustrian dan BUMN Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Ian Dafy Fachry menambahkan paket kebijakan III, khususnya insentif listrik diakui membantu pelaku industri. “Penurunan harga BBM solar Rp200 memang membantu dalam dunia industri, kita tidak pungkiri, terutama untuk transportasi. Kalau solar turun, dampaknya tidak langsung, kalau TDL langsung,” ujarnya.

Apriyani

Recent Posts

Begini Tanggapan OJK Soal Jokowi Terbitkan Aturan Asuransi untuk Mantan Menteri

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2024… Read More

44 mins ago

Bank NTT Resmi Luncurkan Kartu Kredit Indonesia Berbasis GPN

Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (NTT) mengumumkan telah mendapatkan persetujuan… Read More

57 mins ago

Marak Merchant Tolak Transaksi Uang Tunai, Begini Kata BI

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa merchant atau pedagang wajib menerima pembayaran dalam bentuk uang tunai.… Read More

1 hour ago

Pacu Pertumbuhan, BCA Digital Hadirkan Layanan Valas dan Inovasi Teknologi Lewat bluValas

Jakarta - BCA Digital memperkuat posisinya di industri perbankan digital Indonesia dengan merespons kebutuhan finansial masyarakat… Read More

1 hour ago

Bergerak Variatif, IHSG Sesi I Ditutup Flat di Level 7.735

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/10) ditutup… Read More

4 hours ago

BI Ungkap Muncul Fenomena Masyarakat Terpaksa Kerja dengan Upah kecil

Jakarta – Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa terjadi fenomena pergeseran tenaga kerja di berbagai daerah yang berkerja… Read More

4 hours ago