Kenaikan Fed Funds Rate yang Agresif, Bikin Pasar Saham Indonesia Terkoreksi

Jakarta – Direktur Anugerah Mega Investama Yohanis Hans Kwee memprediksi suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) atau Federal Funds Rate (FFR) akan mencapai puncaknya di kuartal II-2023 sebesar 5%. Dampaknya, akan menyebabkan pasar saham di dalam negeri pun bisa terkoreksi.

Meski demikian, menurutnya, bila inflasi di AS tidak terkendali maka The Fed masih akan agresif menaikan suku bunganya sampai di level 7%. Pada Oktober 2022 inflasi AS sebesar 7,7% yoy, lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang mencapai 8,2% yoy.

“Kalau seandainya inflasinya tidak terkendali dan perang semakin panas mungkin The Fed bisa menaikan suku bunganya terus menerus sampai dengan level 7%,” ujar Hans Kwee dalam Seminar Economic and Market Outlook Capital 2023, Kamis, 8 Desember 2022.

Tingginya FFR bisa mempengaruhi pasar modal di dalam negeri, tercermin dari pasar saham yang terkoreksi dari Wall Street dan Bursa Eropa.

“Beberapa terakhir ini kita melihat pasar saham cenderung terkoreksi dari Wall Street dan Bursa Eropa, itu sesudah data non farm payroll Amerika menciptakan lapangan pekerjaan sampai 263 ribu diatas perkiraan 200 ribu dan angka pengangguran naik ke 3,7%,” jelasnya.

Lanjutnya, jika angka pengangguran di AS tidak mencapai 5%, The Fed akan cenderung agresif menaikan suku bunga acuannya. Data PMI (Purchasing Manager’s Index) AS menunjukan pertumbuhan sebesar 56,5 yang awalnya diperkirakan turun ke 53,1, artinya ekonomi AS tidak terlalu terganggu oleh kenaikan suku bunga.

“Artinya The Fed perlu bekerja lebih keras keras sehingga diperkirakan kenaikan suku bunga akan cenderung berlanjut tahun depan, inilah yang membuat pasar saham di Indonesia cenderung terkoreksi,” pungkas Hans Kwee. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

38 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago