Jakarta–Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tengah dihadapkan pada tantangan berupa semakin terbatasnya celah fiskal pemerintah yang dari tahun ke tahun hanya berkisar 4 persen sampai 6 persen.
Hal tersebut berdampak pada berkurangnya kemampuan pemerintah untuk memberikan stimulus kepada perekonomian nasional. Dalam hal ini, salah satu upaya dalam mengidentifikasi potensi celah fiskal ialah dibuatnya spending review.
Baca juga: Menkeu, Saham Freeport Indonesia bakal Jatuh
“Spending review akan mengkaji aspek-aspek teknis dalam pelaksanaan APBN, dan mengidentifikasi artenatif celah fiskal sebagai bentuk masukan terhadap perbaikan perencanaan penganggaran,” ujar Sri Mulyani, Mentri Keuangan RI di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2017.
Hasil spending review oleh direktorat jenderal perbendaharaan negara menunjukkan, adanya potensi celah fiskal sebesar Rp9,6 Triliun pada tahun 2016 dan Rp8,7 Triliun pada tahun 2017 yang didominasi oleh belanja perjalanan dinas khususnya paket meeting dan honorarium. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More