Pembayaran Commuter; Kerja sama bank BUMN. (Foto: Budi Urtadi)
Jakarta–Sinergi perbankan BUMN telah dinanti-nanti oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Tak tanggung-tanggung di hadapan para wartawan dalam pemaparan kinerja semester pertama ini Menteri BUMN secara langsung menanyakan pada Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Asmawi Syam perihal perkembangan rencana sinergi ATM bank BUMN.
“Sekarang kapan itu ATM bersama dimulai? Mundur terus soalnya. Tadinya katanya mau dimulai September, saya tunggu enggak ada kabarnya,” tanya Rini pada Asmawi.
Menjawab pertanyaan itu, Asmawi mengatakan sinergi ATM bank BUMN akan dimulai akhir tahun ini.
Sinergi BUMN memang menjadi perhatian Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, berkali-kali Menteri BUMN memberi apreasiasi pada BUMN-BUMN yang melakukan sinergi. Misalnya saat Menteri Rini tak segan menyinggung keberadaan Direktur Utama PLN, Sofyan Basir dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto yang duduk berdampingan. Baginya, mendudukkan dua pimpinan BUMN yang biasanya berselisih kepentingan soal suplai gas dan BBM itu merupakan perkembangan tersendiri dalam proses sinergi BUMN. Perhatian soal sinergi itu pun tak luput pada sektor perbankan.
“Tahun ini juga banyak sinergi, Mandiri, BRI, BNI, saya terima kasih karena mendukung pembangunan infrastruktur dengan sinergi mereka bisa lakukan pembiayaan bersama, dan sekarang mereka kerja keras untuk efisiensi, sehingga cost mereka turun dengan sinergi ATM,” kata dia.
Mundurnya realisasi sinergi bank BUMN itu, kata Asmawi karena bank-bank BUMN akan melakukan akuisisi perusahaan service provider sendiri. Empat bank BUMN telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) tentang kesepakatan untuk melakukan akuisisi perusahaan service provider dan PT Bank Mandiri, Tbk (Bank Mandiri) akan mencari konsultan untuk aksi korporasi tersebut 21 Oktober lalu.
Himbara menginginkan perusahaan service provider ATM, yang dapat menyediakan layanan jasa untuk memenuhi kebutuhan empat bank besar. Himbara juga menginginkan menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan switching tersebut. Kendati masih dalam proses awal akuisisi, Himbara meyakini dapat merealisasikan sinergi ATM dan EDC tahun ini juga.
“Planning kita internal Himbara sudah selesai komitmen ke dalam bahwa logo sudah ditentuin, relokasi sudah sepakat, kita ingin efisisensi meningkat kan? bagaimana kalau kita punya service provider sendiri, kalau bikin anak perusahaan kan susah, mulai dari awal, bukan core-nya juga, tapi kan dari luarnya mereka mau melepas saham gak? kita beli, ini kan punya orang yang kita tawar, kalau bisa akhir tahun ini kita selesaikan, saham dimiliki berempat,” kata dia. (*) ria Martati
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More