Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat bertemu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi di Jakarta, Kamis (6/11).
Poin Penting
Jakarta – Kementerian Koperasi siap menggelontorkan dana ratusan miliar rupiah untuk mendukung penyiapan bahan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dana tersebut akan disalurkan melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi.
“Program MBG ini captive market bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,” kata Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat bertemu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi di Jakarta, Kamis, 6 November 2025.
LPDB Koperasi merupakan lembaga di bawah Kemenkop yang menyaluirkan dan mengelola dana APBN untuk pebiayaan koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.
Lembaga tersebut menjadi solusi agar koperasi dapat berkembang, meningkatkan daya saing, serta memperoleh akses pendanaan yang lebih mudah dibanding lembaga keuangan komersial.
Baca juga: BGN Buka Kembali Pendaftaran Mitra Dapur Program Makan Bergizi Gratis
Ferry berharap dukungan dana bergulir dari LPDB akan membantu koperasi dalam memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan bagi dapur-dapur BGN yang menjalankan program MBG di lapangan.
“Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,” jelasnya.
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyambut baik dukungan pendanaan dari Kemenkop melalui LPDB.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi, dan saya pun akan terus mengajak berbagai pihak untuk bekerja sama, mendukung dan menyukseskan program MBG ini,” bebernya.
Menurut Nanik, saat ini penerima manfaat program MBG telah mencapai lebih dari 40 juta jiwa, terdiri dari siswa TK hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Hidangan MBG disiapkan oleh 14.229 dapur pengelola MBG (SPPG) di seluruh Indonesia.
“Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telur, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik,” ujarnya.
Baca juga : Presiden Prabowo Minta Menu Makan Bergizi Gratis Tambah Lauk, Ini Alasannya
Nanik berharap penyaluran dana bergulir kepada koperasi produksi dapat menambah pasokan bahan pangan di pasar, sehingga kebutuhan program MBG dan masyarakat bisa terpenuhi.
“Sementara dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi,” bebernya.
Mantan wartawan senior itu lalu menggambarkan, besarnya peran koperasi dalam penyiapan bahan pangan bagi program MBG.
“Bayangkan, kalau nanti sudah tercapai target 83 juta penerima manfaat, setiap dua hari sekali dapur-dapur MBG membutuhkan 83 juta buah pisang. Berapa ribu ton itu? Lalu berapa lahan yang dibutuhkan?” ujarnya.
Baca juga: KPK Kawal Program Makan Bergizi Gratis agar Tepat Sasaran dan Bebas Korupsi
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan pisang bagi 1 SPPG dengan 3.000 penerima manfaat, dibutuhkan lahan seluas 1,5 hektare. Menurutnya, koperasi produksi pisang di desa-desa bisa menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
“Coba bayangkan, betapa program ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat bawah yang terhimpun dalam koperasi. Itu belum kebutuhan lain seperti sayuran, telur ayam, daging ayam, dan sebagainya,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More