Poin Penting
Karawang – Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pengelolaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang lebih tepat sasaran.
Salah satu implementasinya terlihat dalam program budidaya padi unggul Inpari Nutrizinc di Karawang, yang dijalankan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII sebagai pelaksana di lapangan.
Direktur Anggaran Bidang Perekonomian dan Kemaritiman DJA Kementerian Keuangan, Tri Budhianto, menegaskan bahwa alokasi APBN 2025 memang diarahkan untuk memperkuat ketahanan pangan secara menyeluruh.
“Program budidaya padi Nutrizinc ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi pemerintah dan BUMN dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” ujar Tri dalam Acara Kunjungan Kerja Media di Karawang, Selasa (9/12).
Baca juga: Dorong Ketahanan Pangan, Bank Mandiri Bantu Petani Kebumen Hindari Gagal Panen
Menggunakan pendekatan pemberdayaan petani dan peningkatan kualitas gizi, program ini menunjukkan bagaimana APBN bekerja nyata menjawab tantangan pangan dan risiko stunting di Indonesia.
Program yang berlangsung di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang ini merupakan bagian dari skema Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PII, yang berfokus pada peningkatan kapasitas petani melalui pelatihan intensif mulai dari teknik pemupukan, penyemaian, pengendalian hama, hingga pengelolaan tanah pascapanen.
Ia menegaskan bahwa dukungan akan meningkat pada tahun anggaran berikutnya.
“Ke depan, melalui APBN 2026, pemerintah akan terus memperkuat program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan dan ketahanan pangan nasional,” tegasnya.
Adapun, sejak 2020, PT PII mendukung pengembangan varietas padi biofortifikasi Inpari Nutrizinc, yang dikenal memiliki kandungan zinc tinggi dan berperan penting dalam mendukung pertumbuhan anak serta pencegahan stunting.
Baca juga: Hilirisasi Pertanian Diklaim Bisa Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT PII menjadi jembatan antara kebijakan fiskal dan dampak sosial di lapangan.
Plt. Direktur Utama PT PII, Andre Permana, menyampaikan bahwa program pangan sehat ini merupakan bagian dari mandat PT PII dalam mendukung prioritas pemerintah.
“Program budidaya beras sehat ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa program tersebut diharapkan membentuk ekosistem pemberdayaan jangka panjang.
“Kami berharap program ini menjadi ekosistem pemberdayaan yang terus tumbuh dan memberikan dampak sosial berkelanjutan bagi masyarakat,” imbuhnya. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting AM Best merevisi outlook TUGU dari negatif menjadi stabil, sekaligus menegaskan rating FSR… Read More
Poin Penting Adhi Karya mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) di Aceh Tamiang sebagai bagian dari… Read More
Poin Penting IHSG ditutup naik tipis di akhir perdagangan 2025 pada level 8.646,93 (+0,03 persen)… Read More
Poin Penting Empat direksi J Trust Bank kompak menambah kepemilikan saham BCIC pada 29 Desember… Read More
Poin Penting Sepanjang 2025, IHSG 24 kali menyentuh rekor tertinggi dan sempat mencapai ATH di… Read More
Poin Penting Pemerintah menambah alokasi DAU sebesar Rp7,66 triliun untuk pembayaran THR dan gaji ke-13… Read More