News Update

Kemenkeu: Imbas Covid19, Angka Kemiskinan Bisa Bertambah 5,71 Juta Orang

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memandang, perlambatan ekonomi dunia telah berdampak terhadap ekonomi domestik sehingga rentan untuk meningkatkan angka kemiskinan di dalam negeri.

Hal tersebut disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional Suminto saat menghadiri webinar Infobank bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Ikatan Alumni Asean Insititute of Management indonesia (IAAIMI).

Dirinya menyampaikan, imbas pandemi Covid-19, pemerintah kembali merevisi target pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi kisaran 0,4% hingga 1% dari sebelumnya pada kisaran 2,3%. Dari penurunan tersebut diperkirakan bakal meningkatkan angka kemiskinan hingga 5,71 juta orang.

β€œIn line dengan pertumbuhan yang terkontraksi sangat dalam, tentu memiliki impact ke kesejahteraan rakyat yang cukup signifikan konteks pengangguran dan kemiskinan dan proyeksi kami jumlah pengangguran akan meningkat kisaran 5,23 juta dan kemiskinan akan bertambah sekitar 5,71 juta orang,” kata Suminto di Jakarta, Selasa 23 Juni 2020.

Meskipun begitu dirinya menilai Pemerintah cukup responsif dengan memberikan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam penanganan Covid-19 yang salah satunya untuk menjaga kesejahtraan sosial di masyarakat.

Dirinya menjelaskan, anggaran penanganan pandemi virus corona (Covid-19) dan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun. Dari jumlah tersebut sebesar Rp87,55 triliiun untuk anggaran kesehatan, anggaran perlindungan sosial Rp203,9 triliun, insentif usaha sebesar Rp120,61 triliun, sebesar Rp123,46 triliun disiapkan untuk sektor UMKM, pembiayaan korporasi menjadi Rp53,57 triliun, dan untuk dukungan sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp106,11 triliun.

Sebagai informasi saja, dalam laporan terbaru Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini terkontraksi alias minus 6% hingga 7,6%. Proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan proyeksi Bank Dunia yang minus 5,2%. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Program Penjaminan Polis Meningkatkan Kepercayaan Publik Terhadap Industri Asuransi

Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More

1 hour ago

Promo Berlipat Cicilan Makin Hemat dari BAF di Serba Untung 12.12

Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More

4 hours ago

BNI Dorong Literasi Keuangan dan UMKM Naik Kelas Lewat Partisipasi di NFHE 2025

Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More

4 hours ago

wondr BrightUp Cup 2025 Digelar, BNI Perluas Dukungan bagi Ekosistem Olahraga Nasional

Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More

5 hours ago

JBS Perkasa dan REI Jalin Kerja Sama Dukung Program 3 Juta Rumah

Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More

7 hours ago

Strategi Asuransi Tri Prakarta Perkuat Layanan bagi Nasabah

Poin Penting Tri Pakarta merelokasi Kantor Cabang Pondok Indah ke Ruko Botany Hills, Fatmawati City,… Read More

7 hours ago