News Update

Kemenkeu Cadangkan Anggaran Rp54,4 Triliun Untuk Vaksinasi Gratis

Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengaku sedang menghitung proyeksi kebutuhan anggaran terkait pengadaan vaksin di Indonesia. Menurutnya, hingga saat ini pihaknya telah mencadangkan anggaran Rp54,4 triliun yang bersumber dari APBN 2021 serta sisa anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bidang kesehatan di 2020.

“Pertama di UU APBN 2021 sudah ada anggaran antisipasi pengadaan vaksin Rp18 triliun. Lalu tadi telah disampaikan Pak Sua dalam PEN yang tahun ini untuk kesehatan ada Rp36,4 triliun yang tidak bisa dieksekusi tahun ini akan digunakan untuk vaksinasi, itu anggaran yang sudah akan kita cadangkan,” jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara Virtual, Senin, 21 Desember 2020.

Dirinya menambahkan, terdapat empat poin utama yang juga diperhatikan Pemerintah terkait pengadaan vaksin di Indonesia, diantaranya pertama ialah jumlah populasi penerima vaksin. Dirinya menjelaskan, bila merujuk rekomendasi World Health Organization (WHO) minimal 70% dari populasi harus mendapatkan vaksin. Artinya, untuk masyarakat Indonesia kebutuhan vaksin corona telah mencapai 182 juta vaksin. Kendati demikian, jumlah tersebut masih bisa bertambah seiring dengan kebutuhan dosis.

Poin kedua pihaknya juga menghitung jumlah dosis yang harus disuntikkan di masyarakat. Vaksin Sinovac sendiri kabarnya harus disuntik dua kali untuk satu orang. Artinya dibutuhkan sekitar 364 juta dosis untuk proses vaksinasi jika mengacu pada standar 70% terhadap populasi.

Poin ketiga lanjutnya, saat ini Kementerian Kesehatan dan Bio Farma masih menghitung efektivitas dari vaksin yang tersedia. Jika efektivitasnya 90%, artinya pemerintah harus menyiapkan dosis vaksin 10% lebih banyak dari jumlah orang yang akan disuntik agar mencapai 100%. Artinya vaksin yang disiapkan mencapai 364 juta dosis ditambah 10%.

Poin terakhir, pihaknya juga terus menghitung tingkat pemborosan dari proses vaksinasi. Menurutnya dari proses pendistribusian hingga penyuntikan kemungkinan masih ada yang terbuang atau mengalami kerusakan. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Diisukan Bakal Diganti, Dirut Garuda Indonesia Irfan Setiaputra Junjung Tinggi Etika

Jakarta - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Irfan Setiaputra menanggapi rumor mengenai pergantian… Read More

7 mins ago

Rupiah Diperkirakan Masih akan Melemah Akibat Inflasi AS yang Meningkat

Jakarta – Rupiah diprediksi masih akan mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS), akibat peningkatan data inflasi… Read More

15 mins ago

IHSG Dibuka Naik 0,09 Persen ke Level 7.315

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (14/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

31 mins ago

Harga Emas Antam Anjlok Rp11.000, Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Kamis, 14 November… Read More

1 hour ago

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Cermati Sentimen Berikut

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

2 hours ago

Mengukur Dampak Pemutihan Utang Petani dan Nelayan ke Industri Asuransi

Jakarta - Presiden Direktur Zurich Syariah, Hilman Simanjuntak, menyambut baik kebijakan pemutihan utang bagi petani… Read More

3 hours ago