Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu (Foto: M. Ibrahim)
Poin Penting
Jakarta – Kementerian Keuangan mencatat, PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah rampung menyalurkan 100 persen dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL). Bahkan, mereka telah mengajukan tambahan injeksi dana tersebut.
“Kita lihat Mandiri dan BRI kenceng juga ya sudah 100 persen. Mereka tuh minta lagi, ya tapi kita evaluasi lagi,” kata Febrio Kacaribu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Rabu, 5 November 2025.
Menurutnya, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sendiri telah merealisasikan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp167,6 triliun per 22 Oktober 2025.
“Perbankan klaim sudah menyalurkan paling tidak 84 persen. Nah, per tanggal 22 Oktober 2025 ini sudah Rp167,6 triliun,” jelasnya.
Baca juga: Pemda-BUMN Bisa Pinjam Dana APBN, Purbaya Beri Bunga 0,5 Persen
Selain BRI dan Bank Mandiri, realisasi kredit oleh tiga bank lainnya masih dalam progres. Tercatat, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menyalurkan 68 persen atau sebesar Rp37,4 triliun dari total injeksi dana Rp55 triliun.
Lalu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menyalurkan Rp10,3 triliun atau 41 persen dari total Rp25 triliun. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terealisasi Rp9,9 triliun atau 99 persen dari total Rp10 triliun.
Lalu, BTN menyalurkan 41 persen dari Rp 25 triliun, sedangkan BSI telah menyalurkan 99 persen dari Rp10 triliun.
Terkait pengajuan injeksi dana tambahan bagi BRI dan Bank Mandiri, pihaknya akan mengevaluasi kondisi kas pemerintah sebelum mengambil keputusan.
Baca juga : BRI Tuntaskan Penyaluran Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
“Jadi nanti kita coba evaluasi. Tentunya kita juga lihat kondisi kas pemerintah. Kita tahu bahwa pemerintah itu punya pasar SBN dan juga pasar SPN. Kita pastikan bahwa kebutuhan operasional kas untuk pemerintah itu tidak akan terganggu,” jelasnya.
Febrio menyebut, penempatan dana Rp200 triliun ke bank Himbara berperan dalam menurunkan biaya dana (cost of fund) milik perbankan.
Sebelumnya, lebih dari 30 persen sumber dana bank berasal dari deposito berbunga tinggi atau special rate, yang membuat biaya dana melonjak.
Dengan adanya penempatan dana pemerintah berbunga rendah, yakni sekitar 3,8 persen, tekanan tersebut berkurang.
“Dengan kita letakkan Rp200 triliun dengan bunga 3,8 persen, langsung mengalahkan banyak sekali special rate tersebut sehingga perbankan khususnya kredit bank yang kredit performancenya bagus itu punya ruang lebih banyak,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More