Ekonomi dan Bisnis

Kemenhub: Migo Harus Tunduk Dengan Aturan

Jakarta –  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengaku bakal segera mengatur alat transportasi sepeda listrik Migo yang belakangan beredar di Jalan Raya. Hal ini sejalan dengan Migo yang beroperasi tanpa ada izin transportasi dari regulator.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin, 25 Februari 2019. Menurutnya, alat transportasi seperti Migo ini harus jelas klasifikasinya seperti apa.

Dia mengungkapkan, bahwa persoalan saat ini adalah klasifikasi Migo apakah sebagai sepeda atau sepeda motor. Jika sebagai sepeda motor, si pengendara harus tunduk aturan seperti memilik Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kendaraan itu harus memiliki surat-surat jelas.

“Sepeda dengan penggerak listrik, bentuknya sepeda, bukan sepeda motor. Dan nanti kalo sudah masuk ke klasifikasi itu memang Migo sudah masuk dalam klasifikasi itu berarti harus tunduk pada regulasi sepeda motor,” ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, saat ini pengkalisifikasian kendaraan berwarnaa kuning ini tengah dilakukan oleh pihak Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Nantinya, lanjut dia, Kemenperin akan membuat suatu regulasi terkait klasifikasi kendaraan Migo tersebut.

“Ini sedang membuat satu regulasi Menteri Perindustrian untuk membuat klasifikasi sepeda dengan alat penggerak listrik. Kalo soal aplikasi harus kita bahas bersama dengan Korlantas,” ucapnya.

Dirinya mengungkapkan, bahwa sejauh ini pihak Migo juga sangat kooperatif dan sudah menyerahkan satu sepeda Migo-nya untuk uji tipe. Meski demikian, pihaknya bakal menunggu peraturan pengklasifikasian dari Kemenperin untuk mengeluarkan kebijakan lebih lanjut.

“Sambil menunggu itu saya minta satu kendaraan dilakukan uji tipe. Karena bagi penggunanya kalau itu masuk klasifikasi kendaraan bermotor, tentunya tidak bisa dipake sembarang orang, harus yang punya sim dan motornya didaftarkan di Samsat,” paparnya.

Kasubdit Gakum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Muhammad Nasir sebelumnya perna menyatakan, bahwa setiap kendaraan bermotor harus memenuhi uji tipe yang dilakukan Kemenhub. Menurutnya, Migo memiliki spesifikasi yang berbeda dengan sepeda listrik.

Dengan kecepatan maksimum mencapai 40 km per jam, kendaraan seperti Migo ini tak bisa disamakan dengan sepeda listik yang memiliki kecepatan maksimum 20 km per jam saja. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Usai Caplok Permata Bank, Bangkok Bank Bakal Akuisisi Bank RI Lagi?

Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More

9 hours ago

PLN Butuh Dana Rp11.160 Triliun untuk Capai NZE 2060

Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More

9 hours ago

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

9 hours ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

10 hours ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

16 hours ago

Tingkatkan Rasa Aman di Kampus, Maximus Insurance Serahkan Polis Asuransi untuk Mahasiswa Unhas

Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More

17 hours ago