Moneter dan Fiskal

Kemendagri Sebut Pemda Suntik Modal BUMD Rp11,30 T pada 2024, Provinsi Ini Paling Besar

Jakarta – Kementerian Dalam Negeri (Kemedagri) menyebut pemerintah daerah (Pemda) sudah menyuntikan modal sebesar Rp11,30 triliun untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sepanjang tahun ini. DKI Jakarta menjadi provinsi yang menggelontorkan modal paling besar, yakni mencapai Rp7,2 triliun.

Hal itu diungkapkan Plh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Horas Maurits Panjaitan, dalam peluncuran Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Tahun 2024-2027 di Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024. Sebagian besar penyertaan modal dari Pemda itu mengalir ke BPD.

Bila lebih dirinci, Maurits menyebut, sepanjang 2024, di tingkat provinsi, DKI Jakarta menjadi provinsi paling banyak menggelontorkan penyertaan modal untuk BUMD, yakni mencapai Rp7,2T. Kemudian diikuti oleh DI Yogyakarta dan Kalimantan Tengah masing-masing sebesar Rp300 miliar.

Baca juga: Perkuat Modal, Bank Sumut Incar Dana Rp4 Triliun Lewat IPO hingga KUB

Sementara di tingkat kabupaten, ada Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, dengan penyertaan modal ke BUMD sebesar Rp320 miliar. Diikuti Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan Kabupaten Gianyar, Bali, masing-masing Rp122 miliar dan Rp102 miliar. Sedangkan untuk tingkat kota, ada Kota Depok dengan penyertaan modal sebesar Rp114,2 miliar, diikuti Kota Semarang Rp60 miliar, dan Kota Bekasi Rp48 miliar.

“Anggaran penyertaaan modal selama ini oleh pemda, utamanya pemda pasti kalau memberikan penyertaan modal itu pasti ke bank pembangunan daerah (BPD). Kalau kita lihat besarannya sudah Rp11,30 T untuk tahun 2024,” tuturnya.

Baca juga: Simak Deretan BUMD Terbaik di 2024 Versi The Asian Post

Maurits menambahkan, data penyertaaan modal ke BPD itu mengacu pada data dari 546 pemerintah daerah di Indonesia. Penyertaan modal oleh pemda ini juga bisa menjadi potensi untuk dikelola BPD.

“Sebenarnya ini potensi untuk dikelola BPD. Walaupun sebagaian besar lainnya adalah untuk perusahaan-perusahaan di luar BPD,” timpalnya.

Sebagai informasi, secara total jumlah BUMD di Indonesia mencapai 1.057 perusahaan. Sebanyak 27 perusahaan di antaranya adalah BPD, dan 212 BPR. BPD masih menjadi penyumbang aset terbesar bagi BUMD. Total 27 BPD di Indonesia mempunyai aset sebesar Rp992 triliun. (*) Ari Astriawan

Yulian Saputra

Recent Posts

Outstanding SRBI per Oktober 2024 Tembus Rp982,2 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyampaikan outstanding dari Sekuritas Bank Indonesia (SRBI) per 4 Oktober… Read More

42 mins ago

Indonesia’s Foreign Debt Increase to Rp6,624 Trillion as of August 2024

Jakarta - Bank Indonesia (BI) noted that Indonesia's external debt (ULN) has increased. Indonesia's external… Read More

1 hour ago

OJK Rilis Roadmap Penguatan BPD untuk Tingkatkan Daya Tahan Bank Pembangunan Daerah

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Roadmap Penguatan Bank Pembangunan Daerah (BPD) 2024-2027, sebagai arah… Read More

1 hour ago

The End of the “Celengan Semar” Banker Stamp

By Eko B. Supriyanto, Chairman of Infobank Media Group OMAR Abdalla, a senior banker in… Read More

2 hours ago

Bos BRI Ungkap Kunci agar Indonesia Keluar dari Middle Income Trap

Jakarta - Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso mengungkapkan kunci… Read More

2 hours ago

Bentuk KUB, Bank DKI Bakal jadi Induk Bank NTT Lewat Right Issue

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) untuk menjadi… Read More

2 hours ago