News Update

Kemdagri Tanggap Bencana, Ganti 3.549 KK Warga Terdampak Gempa di Sulbar

Jakarta – Di tengah bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, pemerintah hadir di tengah warga yang mengalami bencana. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri berpesan agar semua kementerian dan lembaga (K/L) berkoordinasi di lapangan untuk memastikan bahwa negara hadir di tengah-tengah bencana banjir, gempa dan erupsi gunung berapi yang sedang dialami warga, yaitu masing-masing di Kalsel, Sulbar serta di Yogyakarta dan sekitarnya.

Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian telah mengeluarkan Surat Edaran terkait potensi bencana hidrometeorologi. Tito meminta Pemda agar proaktif hadapi potensi bencana alam.

“Bencana harus diantisipasi oleh pemerintah daerah, tidak hanya kalau sudah terjadi, tapi sebelum itu (terjadi) sudah diantisipasi. Surat edaran sudah saya kirim, tapi pada kesempatan ini saya sampaikan, teman-teman kepala daerah jangan bersikap responsif, pada saat sudah kejadian, tetapi harus bersikap proaktif antisipatif,” kata Mendagri Tito berpesan.

Selain menurunkan tim tanggap bencana dari BNPB dalam rangka tugas kemanusiaan melayani korban bencana, Ditjen Dukcapil secara pro aktif menerjunkan Tim Dukcapil yang bekerja secara bergantian mendampingi Dinas Dukcapil provinsi dan kabupaten/kota setempat untuk membantu korban bencana, khususnya di Provinsi Kalsel dan Sulbar yaitu di Kabupaten Mamuju dan Majene.

Hingga Minggu tanggal 31 Januari 2021, tim kolaborasi telah mendata serta mengganti dokumen kependudukan yang hilang dan rusak akibat bencana banjir atau gempa. “Ini rutin dilakukan Dukcapil setiap ada bencana kita langsung bergerak aktif mendata dan mengganti dokumen warga hilang rusak tersebut dengan gratis,” kata Prof. Zudan yang terus memonitor pergerakan Tim Dukcapil ini.

Dari Tim Dukcapil di Sulawesi Barat dilaporkan sejak tim turun pada 20 Januari 2021 hingga Minggu (31/1/2021) telah diterbitkan sebanyak 3.549 Kartu Keluarga pengganti bagi korban gempa bumi yang KK-nya hilang atau rusa.

Selain itu, tim Dukcapil juga melayani penerbitan Akta Kematian bagi warga setempat yang meninggal akibat gempa bumi yang melanda daerah tersebut.

“Tercetak sebanyak 72 Akta Kematian yang terdiri dari 53 warga Mamuju, 13 Majene, 1 Mamuju Tengah, 1 Pasangkayu, dan 4 warga non Sulbar,” kata Asep Firdaus, Ketua Tim Jemput Bola Ditjen Dukcapil Kemendagri di Sulbar, Minggu (31/01/2021).

Untuk warga non Sulbar, Asep mengaku pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Dukcapil daerah asal masing-masing korban untuk segera diterbitkan Akta Kematiannya secara elektronik.

“Lalu kami koordinasikan juga agar segera dikirimkan file berbentuk PDF untuk dapat diserahkan kepada keluarga korban di Sulbar,” jelasnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

3 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

6 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

6 hours ago