Ekonomi dan Bisnis

Kembangkan Pariwisata, BI Rekomendasikan 6 Kebijakan

Manado – Peningkatan daya saing industri pariwisata diyakini mampu menciptakan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan dapat menjadi strategi khusus untuk mendukung ekonomi saat ini.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, bahwa perlambatan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh dinamika yang terjadi baik dari sisi eksternal maupun domestik, termasuk terjadinya penurunan harga komoditas dunia yang cukup signifikan.

Menghadapi tantangan tersebut, kata dia, perekonomian Indonesia tidak lagi dapat mengandalkan ekspor Sumber Daya Alam (SDA) khususnya komoditas unggulan sebagai motor pertumbuhan, sehingga dibutuhkan sumber pertumbuhan perekonomian baru dalam ke depannya salah satunya industri pariwisata.

Untuk mendorong industri pariwisata, pemerintah telah menetapkan 4 (empat) destinasi wisata di wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) sebagai prioritas pengembangan 10 (sepuluh) destinasi wisata Indonesia. Hal tersebut merupakan peluang untuk meningkatkan kinerja pariwisata di daerah.

Namun disisi lain, peningkatan kinerja pariwisata khususnya di wilayah KTI masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain kurangnya dukungan infrastruktur konektivtivitas terhadap akses ke lokasi objek wisata. Oleh karena itu, BI merekomendasikan 6 (enam) kebijakan sektor pariwisata khususnya di wilayah KTI.

Pertama, perlu adanya komitmen dari pemerintah untuk percepatan realisasi infrastruktur. Kedua, perlu sinergitas pemerintah pusat dan daerah untuk percepatan pembangunan. Ketiga, pemanfaatan teknologi informasi untuk efisiensi perluasan cakupan promosi pariwisata Indonesia;

“Keempat, diperlukan pembangunan jaringan intergrasi transportasi antar destinasi wisata di KTI dengan menjadikan pelabuhan dengan dengan comparative advantage tertinggi sebagai Hub,” ujar Perry di Kantor Perwakilan Sulawesi Utara, Jumat, 2 Agustus 2016.

Kelima, menambah bandara yang melayani penerbangan internasional, khususnya ke daerah terdekat dengan destinasi wisata. Terakhir, menambah jumlah pelabuhan yang dapat disinggahi kapal pesiar, serta penyiapan infrastruktur maupun SDM yang dapat melayani turis mancanegara yang berkunjung melalui kapal pesiar. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Raih Penjualan Rp2,02 Triliun di Kuartal III-2024

Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More

6 mins ago

Utang Luar Negeri RI Naik di Triwulan III 2024, Tembus Rp6.797 Triliun

Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More

24 mins ago

Wamenkop Ferry: Koperasi Susu Boyolali Harus jadi Pelaku Industri Pengolahan

Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More

43 mins ago

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

1 hour ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

2 hours ago