Market Update

Kembali Merosot, IHSG Dibuka Melemah 0,43 Persen

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (3/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka merosot ke level 7.205,93 atau melemah 0,43 persen dari level 7.236,98.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 266,79 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 27 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp534,84 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 112 saham terkoreksi pada perdagangan IHSG pagi ini. Lalu, sebanyak 139 saham menguat dan sebanyak 225 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa IHSG secara teknikal hari ini masih akan bergerak mixed dalam rentang 7.160 hingga 7.260.

Baca juga: IHSG Diproyeksi Lanjut Melemah, Simak Rekomendasi Saham Berikut

“Pada perdagangan Selasa (2/4), IHSG ditutup naik 0,44 persen atau plus 31,92 poin di level 7.236,98. IHSG hari ini (3/4) diprediksi bergerak mixed dalam range 7.160-7.260,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 3 April 2024.

Ia menilai sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah IHSG yang mengalami apresiasi setelah empat hari beruntun terkontraksi yang ditopang oleh sektor barang baku dan energi. 

“Sektor tersebut terakselerasi akibat kenaikan komoditas emas, batu bara, nikel dan crude oil sejalan dengan ekspansifnya PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) dan China,” imbuhnya.

Sementara, perbankan Big Caps masih dilanda aksi profit taking investor asing seiring melemahnya nilai tukar rupiah. Di sisi lain, indeks PMI manufaktur domestik pada Maret 2024 berada di level ekspansif sebesar 54,2, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 52,7. 

Baca juga: Investor Pasar Modal Diyakini Tumbuh 10 Persen, Ini Sederet Pendorongnya

Adapun dari mancanegara, Bank Sentral Inggris (BoE) melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M4) pada Februari 2024 tumbuh 0,5 persen mom, lalu permintaan kredit konsumsi tercatat GBP1,37 miliar, turun dari bulan sebelumnya sebesar GBP1,77 miliar. 

Namun, jumlah kredit properti bersih di periode yang sama tercatat naik ke level GBP1,5 miliar, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Januari 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

PHE OSES Resmi Salurkan Gas Bumi Ke PLTGU Cilegon

Jakarta -  PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) resmi menyalurkan gas bumi ke… Read More

1 hour ago

Transformasi Aset, PLN Integrasikan Tata Kelola Arsip dan Dokumen Digital

Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More

2 hours ago

Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Dukung Peningkatan Kinerja Keselamatan

Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More

4 hours ago

Jumlah Peserta Regulatory Sandbox Menurun, OJK Beberkan Penyebabnya

Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More

6 hours ago

OJK Siap Dukung Target Ekonomi 8 Persen, Begini Upayanya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More

10 hours ago

BPKH Ajak Pemuda Gunakan DP Haji sebagai Mahar Pernikahan

Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More

11 hours ago