Market Update

Kembali Menghijau, IHSG Dibuka Menguat 0,88%

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB (15/3) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali ke zona hijau pada level 6.700 atau menguat 0,88% dari dibuka pada level 6.641 di awal perdagangan hari ini.

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan hari ini, sebanyak 386 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 23 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp274 miliar.

Kemudian, tercatat terdapat 97 saham terkoreksi, sebanyak 209 saham menguat dan sebanyak 375 saham tetap tidak berubah.

Sebelumnya, BNI Sekuritas melihat IHSG secara teknikal terjadi, kondisi indikator oversold dan candle lower low mendukung pola penurunan terbatas pada hari ini. Trend Bearish, selama di bawah 6.815. IHSG closing di atas 5 day MA (6.754) dan di bawah 6.952 (200 day MA).

Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, candle lower low di bawah 6.728. Jika bisa di tutup harian di bawah 6.815, IHSG masih berpeluang koreksi, target 6.728 DONE/6.653 DONE/6.600/6.557. Jika closed di atas 6.815, peluang menuju 6.875/6.961. Range breakout berada di 6.557 – 6.824.

“Level resistance berada 6.678/6.728/6.759/6.803 dengan 6.600/6.557/6.521/6.486 Perkiraan range di rentang 6.590-6.690,” ucap Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar dalam keterangan resmi di Jakarta, 15 Maret 2023.

Pada perdagangan kemarin (14/3), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 1,06%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik signifikan sebesar 1,65%, bahkan indeks Nasdaq menguat lebih tinggi sebesar 2,14%.

Inflasi AS pada Februari 2023 sebesar 6% yoy, 0,4% mom, sesuai ekspektasi. Investor berharap bahwa resiko setelah ditutupnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank telah terkendali. Saham First Republic Bank menguat signifikan hampir sebesar 27%. Investor menantikan apa yang akan terjadi pada sektor perbankan setelah guncangan yang terakhir.

Adapun, penurunan Dow Jones dapat tertahan karena investor berharap bahwa guncangan finansial dapat menyebabkan Federal Reserve menghentikan kenaikan suku bunga. Sebelumnya Dow Jones sempat turun lebih dari 284 poin kemarin. AS akan mengumumkan inflasi Februari 2023 malam ini yang diperkirakan mencapai 6% yoy. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

21 mins ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

6 hours ago

Gandeng BGN, ID FOOD Siap Dukung Program Makan Sehat Bergizi

Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng holding BUMN pangan ID FOOD dalam pelaksanaan program… Read More

11 hours ago

Dukung Transformasi Digital, DMMX Luncurkan Dua Inovasi Produk Ini

Jakarta - PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) terus berupaya mendukung transformasi digital, khususnya bagi… Read More

11 hours ago

STAR Asset Management: Sektor Perbankan jadi Peluang Emas di Tengah Koreksi Pasar Saham

Jakarta – STAR Asset Management (STAR AM) mengajak investor memanfaatkan peluang saat ini untuk berinvestasi… Read More

12 hours ago

BRI Insurance Beri Literasi Asuransi Syariah kepada Santri Pondok Pesantren di Sukabumi

Jakarta - Dalam rangka mendukung upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan, BRI Insurance berkomitmen turut… Read More

13 hours ago