Teknologi

Kemandirian Solusi IT untuk Hadapi Tantangan di Era Digital

Jakarta – Indonesia memiliki potensi besar dalam industri IT. Namun tantangan Indonesia dalam menghadapi perkembangan teknologi di era digital semakin kompleks. Untuk itu, memperkuat kemandirian solusi IT menjadi modal Indonesia agar dapat melompati batasan dan menjadi negara maju di bidang teknologi informasi.

Perusahaan IT anak bangsa pun didorong untuk bisa mengambil peran penting dalam menyediakan solusi IT yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan masih tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia pada solusi IT dari luar negeri.

Kebutuhan akan ahli IT yang mumpuni sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dari hasil pendataan Survei Susenas 2021,  62,10% populasi Indonesia telah mengakses internet di tahun 2021. Tingginya penggunaan internet ini mencerminkan bahwa tingkat penggunaan teknologi informasi di masyarakat terus meningkat.

Namun, kendala yang dihadapi adalah masih kurangnya ahli IT yang mumpuni. Jumlah sarjana di bidang teknologi informasi atau ekonomi digital tiap tahun hanya 100 ribu orang. Angka itu dianggap belum mencukupi kebutuhan pasar. Padahal, Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia pada 2015-2017 sebesar 90%.

Untuk mengatasi tantangan ini, kolaborasi antara ekosistem akademik, pemerintah, dan bisnis merupakan kunci. Penguatan kurikulum di bidang IT yang relevan dengan kebutuhan industri sangatlah penting. Perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya perlu selalu update kurikulum yang terkait dengan perkembangan teknologi informasi dan memberikan contoh nyata kepada mahasiswa dalam menghadapi situasi implementasi IT dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bisnis, pemerintahan maupun lainnya.

Tidak hanya itu, kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan startup juga sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas dan keterampilan lulusan IT. Program magang, kerjasama riset, serta pendanaan untuk inovasi teknologi merupakan beberapa bentuk kerja sama yang dapat dilakukan. Hal ini juga akan membantu meningkatkan daya saing lulusan IT dari Indonesia di pasar global.

Selain penguatan di bidang pendidikan, pemanfaatan sumber daya terbuka, khususnya Open Source, juga perlu ditingkatkan. Data Open Source Hardware Association menunjukkan bahwa penggunaan Open Source dapat mengurangi biaya produksi dan mempercepat pengembangan solusi IT. Dalam konteks pendidikan, Open Source juga dapat menjadi sumber daya terbuka bagi mahasiswa dan pengembang dalam mempelajari dan mengembangkan solusi IT.

“Sebagai negara yang terus berkembang, Indonesia memiliki potensi besar dalam industri IT. Namun, ketergantungan pada solusi IT dari luar negeri masih menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi. Oleh karena itu, perusahaan anak bangsa seperti Equnix mengambil peran penting dalam menyediakan solusi IT yang dapat memenuhi kebutuhan enterprise di Indonesia,” kata CEO PT Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang di webinar bertajuk ‘Kemandirian Solusi IT untuk Indonesia Maju’ Jumat, 7 Juli 2023.

Sementara itu, I Made Wiryana, dosen dan peneliti dari Universitas Gunadarma menyebutkan, kemandirian IT salah satunya tak lepas dari pemanfaatan sumber daya Open Source. Memanfaatkan Open Source memungkinkan masyarakat dapat menciptakan akses yang lebih luas untuk bahan belajar, bahan produksi, dan bahan riset yang terbuka untuk publik. “Open Source tak hanya memberi manfaat bagi individu dan komunitas pengembang, tetapi juga membantu mempercepat perkembangan solusi IT berkualitas di Indonesia,” sebutnya.

Pendapat serupa juga dikemukakan Ahmad Syauqi Ahsan selaku dosen dan Kaprodi Sarjana TerapanTeknik Informatika PENS. Menurutnya, dengan membangun ekosistem yang inklusif, semua pihak harus berkomitmen untuk menciptakan kemandirian dalam penelitian dan pengembangan teknologi di Indonesia. Dalam hal ini, kolaborasi dengan pemerintah, universitas, lembaga riset, dan komunitas IT juga harus menjadi fokus utama.

Sedangkan bagi lembaga seperti Kantor Bea Cukai, masa depan keberhasilan terletak pada kemandirian dalam menciptakan solusi IT yang andal dan inovatif. Menurut Kepala Kantor Wilayah Jatim II Bea Cukai, Agus Sudarmadi, kita harus mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga dan mulai mengembangkan sistem sendiri. “Melalui upaya peningkatan kemandirian IT melalui skema kolaborasi G2G2B secara terbuka dan independent, diharapkan kita dapat mengatasi tantangan masa depan dan menjaga integritas serta efisiensi tugas kami sebagai para punggawa Kantor Bea Cukai,” kata Agus.

Kata kunci untuk membangunkan kemandirian Indonesia dalam penyediaan solusi IT yang mumpuni, adalah dengan bersama-sama membangunkan kesadaran akan hal itu. Dengan kesadaran kolektif diharapkan akan mempercepat terciptanya Ekosistem yang sesuai untuk tumbuhnya penyedia solusi lokal yang dapat menjadi pendukung kalangan bisnis dalam mengadopsi produk lokal maupun produk alternatif yang menghindarkan kita dari Vendor Lock-In.

“Teknologi sebaik apapun tidak akan dapat berguna dengan optimal bilamana tidak didukung oleh pembangunan sumberdaya manusianya. Tidak hanya sebagai pengguna teknologi tersebut, melainkan juga memiliki penguasaan untuk pengembangan, setidaknya perawatan maupun operasional. Jika tidak ada penguasaan, maka artinya kita hanya menggunakan produk, bukan teknologi. Kita hanya akan jalan ditempat, tidak berproses menjadi negara maju,” pungkas Julyanto.

Tak kalah penting, di dunia yang memandang data menjadi entitas yang sangat berharga, menjaga independensi data base adalah sebuah keharusan. Dengan independensi data base, perusahaan memiliki kebebasan untuk memilih solusi IT yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, serta fleksibilitas untuk mengubah dan mengembangkan platform data mereka. Independensi data base memungkinkan perusahaan dapat mengoptimalkan nilai data mereka sebagai ‘new oil’ dan membangun kemandirian solusi IT untuk beradaptasi dengan perubahan dan menghadapi tantangan di masa depan. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Nobu Bank Siap Sukseskan QRIS Tap Berbasis NFC di Moda Transportasi Umum

Jakarta – Bank Indonesia (BI) beserta seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)… Read More

30 mins ago

IHSG Berpotensi Melemah, Cek 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

1 hour ago

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

11 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

13 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

14 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

16 hours ago