Saat ini Indonesia memiliki 118 bank, sedangkan negara tetangga lain seperti Malaysia hanya memiliki delapan bank. Bahkan, contoh ekstremnya adalah Singapura dengan tiga bank, tapi asetnya paling besar se-ASEAN. Apalagi, dari 118 bank di Indonesia, yang benar-benar efisien hanya 18 bank. Sisanya (100 bank) merupakan bank-bank kecil. Untuk bertahan, bank-bank kecil berebut dana nasabah dengan menawarkan bunga yang menarik.
(Baca juga: Suku Bunga Kredit Perbankan Diperkirakan Turun)
Salah satu cara untuk menekan biaya operasional dan menurunkan bunga kredit adalah konsolidasi perbankan. Konsolidasi perbankan harus dimulai dari bank badan usaha milik negara (BUMN). Pemerintah punya kuasa dalam menekan bank-bank BUMN untuk merger. Wacana superholding dalam kurun waktu dua tahun terakhir lebih fokus ke industri-industri nonbank, seperti energi, pupuk, dan semen.
Diperlukan political will lebih dari pemerintah agar bank-bank BUMN dapat tergabung. Jika pemerintah memang ingin menunggu timing yang pas untuk melakukan konsolidasi, 2017 adalah saat yang tepat. Kala instrumen moneter makin ketat, pemerintah harus segera turun tangan memaksa bank-bank untuk bersatu agar bunga murah bukan sekadar mimpi.
Penulis adalah peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF).
Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengapresiasi kinerja pelaku bank perekonomian rakyat (BPR) dalam meningkatkan… Read More
Jakarta – Kebijakan tarif resiprokal Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bukan hanya berdampak pada perekonomian global… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit melambat. Pada Maret 2025 kredit perbankan tumbuh sebesar 9,16 persen… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI akan kembali menggelar BSI Global… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan sedikit berada di… Read More
Jakarta - Industri retail bahan bangunan Indonesia kedatangan pemain anyar dengan diluncurkannya Grand Mitra, supermarket… Read More