Moneter dan Fiskal

Keluar Dari Middle Income Trap, Ekonomi RI Harus Tumbuh 7%

Bandung – Bank Indonesia (BI) menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia harus bisa mencapai kisaran 7-8 persen, untuk bisa keluar dari jebakan di dalam negara-negara dengan pendapatan menengah dan tak bisa bergerak ke arah negara maju (middle income trap).

Dody Budi Waluyo, Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI mengatakan, bahwa saat ini Indonesia memang masih dibayangi-bayangi oleh middle income trap. Oleh sebab itu, BI dan pemerintah terus berupaya untuk bisa mengeluarkan Indonesia dari bayang-bayang middle income trap.

“Salah satu upaya untuk keluar dari middle income trap adalah ekonomi kita harus tumbuh di kisaran 7-8 persen, kita perlu mendorong investasi. Ini signifikan secara pertumbuhan, dan itu perlu dukungan produktivitas,” ujarnya di Bandung, Selasa, 26 September 2017.

Di sisi lain, investasi di sektor riil juga harus diperkuat, sehingga nantinya akan mendorong roda perekonomian nasional yang tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, dari sisi pemerataan infrastruktur juga perlu dilakukan, di mana investasi asing sangat diperlukan dalam hal ini.

“Memang harus ada akselerasi pertumbuhan yang tinggi dan itu semua memang gak akan mungkin kalau tidak ada salah satu dukungan infrastruktur, yang basicnya, dan juga dari sisi kualitas SDM-nya,” ucap Dody.

Dirinya menekankan, permasalahan tersebut dapat diatasi sesegara mungkin asal ada komitmen baik dari pemerintah maupun masyarakatnya. Sejauh ini, pemerintah sendiri juga sudah mengeluarkan berbagai paket kebijakan sampai dengan paket XVI yang bertujuan untuk mendongkrak perekonomian nasional.

“Semuanya dalam konteks untuk mendorong pertumbuhan, mengatasi permasalahan dari sisi investasi. Saya rasa dengan itu semua 7 persen kita bisa untuk tumbuh segitu,” tutupnya. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

4 hours ago