Moneter dan Fiskal

Kelompok Makanan Hingga Tembakau Dongkrak Penjualan Eceran

Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran secara tahunan meningkat pada Februari 2023. Hal tersebut tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2023 sebesar 205,2, atau tumbuh 2,6% yoy, lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada pada fase kontraksi.

Direktur Departemen Komunikasi BI Fadjar Majardi mengatakan, kinerja penjualan eceran yang positif tersebut didorong oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Subkelompok Sandang yang tercatat meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan menunjukkan perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 1,4% mtm. Perbaikan penjualan eceran terutama terjadi pada Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi.

“Diikuti Subkelompok Sandang sejalan dengan strategi promosi yang dilakukan pedagang ritel sehingga mendorong permintaan masyarakat,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis, 9 Maret 2023.

Pada periode Januari 2023, IPR tercatat sebesar 208,2 atau secara tahunan terkontraksi sebesar 0,6% yoy. Kontraksi lebih dalam tertahan oleh pertumbuhan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Subkelompok Sandang yang tetap tumbuh positif.

Fadjar menambahkan, secara bulanan, penjualan eceran juga mencatat kontraksi sebesar 4,4% mtm sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) Natal dan Tahun Baru.

“Hampir seluruh kelompok terindikasi mengalami kontraksi, kecuali Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tetap tumbuh positif,” pungkasnya.

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada April 2023 akan meningkat, sementara Juli 2023 akan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2023 tercatat sebesar 145,1, meningkat dibandingkan dengan indeks pada Maret 2023 sebesar 139,1, didorong oleh  kenaikan harga selama periode HBKN Ramadan dan Idulfitri 2023.“

Sementara itu, IEH Juli 2023 tercatat 133,5, menurun dibandingkan dengan indeks pada Juni 2023 sebesar 138,3,” tutup Fadjar. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

5 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

5 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

6 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

7 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

8 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

8 hours ago