Jakarta – Pada hari ini (3/5) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka pada posisi Rp14.460/US$, angka tersebut melemah 0,12% jika dibandingkan perdagangan Jumat (30/4) sore di level Rp14.445/US$.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra menjelaskan, pasar keuangan dibayangi oleh kekhawatiran lonjakan kasus covid-19 di dunia yang bisa menghambat pemulihan ekonomi. Terlebih, di Indonesia khususnya pusat perbelanjaan di Jakarta masih ada banyak kerumunan jelang Idul Fitri 1442 H.
“Kekhawatiran ini bisa menahan penguatan rupiah di akhir pekan lalu dan bisa menekan rupiah hari ini,” kata Ariston di Jakarta, Senin 3 Mei 2021.
Di sisi lain, tambah Ariston pemulihan ekonomi mulai nampak di sebagian negara di dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya Indonesia masih memberikan optimisme ke pelaku pasar melalui stimulus Pemerintah salahsatunya diskon Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM). Hal inilah yang dinilai bisa menahan pelemahan nilai tukar.
“Rupiah berpotensi bergerak melemah ke kisaran Rp14.500/US$. Dengan potensi support di Rp14.420/US$,” tukas Ariston. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada hari ini (18/11) telah melangsungkan Rapat… Read More
Dukung Akses Telekomunikasi danInformasi, IIF Salurkan Kredit SindikasiRp500 miliar. PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF)bekerja sama… Read More
Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) resmi menjual salah satu kepemilikan aset propertinya, yakni… Read More
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More
Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyampaikan sejumlah saran kebijakan agar Indonesia keluar… Read More