Jakarta – PT LBM Energi Baru Indonesia resmi memulai operasionalnya di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Kendal. Adapun nilai investasi KEK ini sebesar Rp5,4 triliun atau setara USD350 juta.
PT LBM Energi Baru Indonesia dimiliki oleh empat pemegang saham utama, termasuk Lopal Tech dan Contemporary Amperex Technology Co. (CATL). Fasilitas ini akan menghasilkan 30.000 ton LFP pada fase pertama, dengan target peningkatan kapasitas hingga 120.000 ton pada 2025.
“Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam membangun fasilitas produksi katoda LFP terbesar di luar China,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan dalam keterangannya.
Plt. Kepala Biro Investasi, Kerja Sama, dan Komunikasi KEK Bambang Wijanarko mengatakan pabrik ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global baterai kendaraan listrik (EV) dan menjadi pusat produksi katoda Lithium Ferro Phosphate (LFP) terbesar di luar Tiongkok.
“Investasi ini menandai langkah penting dalam hilirisasi industri baterai yang dipelopori oleh pemerintah Indonesia,” ujar Bambang.
Kontribusi Langsung terhadap KEK Kendal dan Ekonomi Lokal
Hadirnya PT LBM Energi Baru Indonesia di KEK Kendal berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal, terutama melalui penciptaan lapangan kerja. Lebih dari 2.130 pekerjaan telah tercipta, dengan 92 persen diisi oleh tenaga kerja lokal.
Ini membuktikan bahwa investasi besar seperti ini dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat, tidak hanya dalam bentuk kesempatan kerja, tetapi juga melalui peningkatan ekonomi kawasan secara keseluruhan.
Selain manfaat ekonomi, pembangunan fasilitas ini juga memperkuat peran KEK Kendal sebagai pusat pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia. KEK Kendal sebelumnya telah menjadi lokasi bagi PT Indonesia BTR New Energy Material, yang merupakan pabrik anoda baterai litium terbesar kedua di dunia.
Dengan diresmikannya pabrik PT LBM Energi Baru Indonesia, KEK Kendal semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pusat inovasi dan produksi komponen kendaraan listrik terdepan di dunia.
Pabrik PT LBM Energi Baru Indonesia tidak hanya berperan dalam memenuhi permintaan global akan baterai LFP, tetapi juga memperkuat komitmen Indonesia dalam transisi energi bersih.
Fasilitas ini akan memasok baterai untuk berbagai produsen kendaraan listrik terkemuka di dunia, termasuk di Cina, Jepang, dan Amerika Serikat. Dengan penyempurnaan rantai produksi baterai lithium ini, tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhannya oleh industri di Indonesia. (*)
Editor: Yulian Saputra
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More