Nasional

Kejar Target Ekonomi 8 Persen, Rosan Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor

Poin Penting

  • Pertumbuhan ekonomi berkualitas hanya dapat tercapai jika didukung oleh SDM yang berkembang bersama, sehingga berkelanjutan
  • Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor, dengan kontribusi besar dari konsumsi (54 persen) dan investasi (28 persen)
  • Iklim investasi dan regulasi kompetitif perlu diperkuat agar Indonesia mampu bersaing dengan negara ASEAN dalam menarik investor.

Jakarta – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan.

Menurut Rosan, pertumbuhan ekonomi tersebut hanya bisa tercapai apabila disokong oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tumbuh dan berkembang bersama-sama. 

“Saya selalu meyakini bahwa pertumbuhan kita akan menjadi pertumbuhan yang berkualitas karena manusia tumbuh dan berkembang bersama-sama. Karena kalau tidak, pertumbuhan itu tidak akan menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkesinambungan,” ujar Rosan dalam acara Investor Daily Summit 2025, di Jakarta, Rabu, 8 Oktober 2025.

Baca juga : Implementasi ASEAN DEFA Ditargetkan 2026, Ekonomi Digital ASEAN Bisa Tembus USD2 T

Rosan pun menyinggung target pertumbuhan ekonomi 8 persen yang kini tengah dikejar pemerintah. Menurutnya, untuk mencapai target tersebut diperlukan upaya bersama lintas sektor.

Apalagi saat ini, lanjut Rosan, pertumbuhan ekonomi Indonesia turut dikontribusikan dari sejumlah sektor. Semisal sektor konsumsi, investasi, belanja negara hingga ekspor.

“Karena kalau kita periksa lagi, pertumbuhan ekonomi datang dari konsumsi domestik dalam negeri sebesar 54 persen, investasi kontribusi 28 persen, government spending 70 persen, ekspor 2 persen. Dari struktur pertumbuhan ekonomi ini, salah satunya investasi,” jelasnya.

Tantangan yang saat ini dihadapi adalah masih banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki, utamanya untuk meningkatkan iklim investasi,

“Banyak pekerjaan yang harus kita lakukan. Termasuk bagaimana kita meningkatkan iklim investasi dan iklim industri melalui berbagai regulasi yang baik dan kompetitif,” tegasnya.

Di saat yang bersamaan, kata Rosan, Indonesia harus bisa bersaing dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN untuk bisa menarik investor luar. 

“Jadi kita berteman dengan negara tetangga, tapi kita juga harus terus reform our policy agar pertumbuhan ekonomi kita menjadi lebih baik,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

10 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

11 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

12 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

13 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

23 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

23 hours ago