News Update

Kejar Peringkat 40 Dunia, Pemerintah Pacu Kemudahan Bisnis

Jakarta — Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengungkapkan, perbaikan peringkat kemudahan berusaha (Ease of Doing Business/EODB) Bank Dunia yang menempatkan Indonesia di posisi 72 tidak membuat pemerintah berpuas diri.

Thomas menilai, posisi tersebut masih di bawah target yang dicanangkan oleh pemerintah untuk memperbaiki peringkat kemudahan berusaha hingga posisi ke-40. Dirinya juga mengemukakan, bahwa pemerintah akan fokus memperbaiki indikator-indikator yang peringkatnya masih di atas 100.

”Indikator dengan peringkat yang di atas 100 akan jadi prioritas untuk diperbaiki,” tukas Thomas dalam acara Indonesia’s Ease of Doing Business Improvement: Continous Reform for Better Investment Climate di Kantor BKPM, Jakarta, Senin, 6 November 2017.

Adapun beberapa indikator yang perlu dibenahi tersebut antara lain di antaranya izin mengawali usaha yang masih di posisi 144, urusan izin konstruksi di posisi 108, pendaftaran usaha properti di posisi 106, perizinan pembayaran pajak di posisi 114, perdagangan lintas batas di posisi 112 dan perizinan kontrak di posisi 145.

Menurut Thomas, perbaikan di indikator-indikator tersebut sangat penting untuk keberlanjutan perbaikan peringat EODB di Indonesia. Selain itu, peran dan kerja sama dari semua pihak juga diperlukan untuk meningkatkan peringkat tersebut.

”Contohnya untuk perdagangan lintas batas, ini bukan hanya tugas Kementerian Perdagangan, tapi merupakan tugas kita bersama untuk memperbaiki prosesnya,” tambah Thomas.

Seperti diketahui, Bank Dunia dalam laporannya terkait kemudahan berbisnis (Ease of Doing Business/EODB) 2018, menaikkan peringkat Indonesia ke posisi 72, atau meningkat 19 peringkat dibandingkan posisi 2017 yang hanya di posisi 91. Berdasarkan laporan Bank Dunia tersebut, Indonesia mengantongi skor 66,47 atau naik 2,25 dibanding tahun lalu. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

16 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

16 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

16 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

18 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

18 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

21 hours ago