News Update

Kejar Fee Based Bancassurance, Ini Strategi BTN

JakartaPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus menggenjot kinerja bisnis di segmen bancassurance perseroan untuk dapat mencapai target fee based income (FBI) yang dipatok sebesar Rp52,081 miliar di tahun ini.

Direktur Bank BTN, Dasuki Amsir di Menara BTN, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018 mengatakan, salah satu langkah strategis yang dilakukan perseroan yakni dengan menggenjot aksi korporasi oleh perusahaan asuransi dengan meluncurkan produk bancassurance.

“Dengan variasi produk ini, Bank BTN berharap kontribusi bancassurance ke fee based income atau pendapatan non bunga terus terdongkrak,” ujarnya.

Pada tahun ini, Bank BTN yang fokus ke pembiayaan perumahan menargetkan fee based income nya sebesar Rp52,081 miliar hingga akhir tahun ini atau naik mencapai 26,7 persen bila dibandingkan dengan realisasi fee base income di akhir tahun lalu.

Baca juga: BTN Patok Porsi Fee Based 10% ke Total Pendapatan

Belakangan, Bank BTN bersama PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) meluncurkan Generali Protection (G-PRO), produk bancassurance atau asuransi bagi para nasabah Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Produk ini untuk memberikan perlindungan penyakit kritis bagi nasabah KPR.

Produk bancassurance ‎G-PRO ini merupakan produk ketiga hasil kerjasama Generali dan Bank BTN seteIah produk G-PLAN dan G-OPTIMA yang diluncurkan pada tahun 2014 dan 2017 lalu. Secara total, Bank BTN menawarkan 15 produk bancassurance untuk seluruh nasabah Bank BTN.

Menurut Dasuki, proteksi dari nasabah KPR sangat penting karena menjamin perlindungan dari risiko hidup, oIeh karena itu Bank BTN menawarkan bancassurance dengan beragam pilihan produk termasuk G-PRO ini. Ke depan, tak menutup kemungkinan bagi BTN untuk melakukan kerjasama produk bancassurance dengan perusahaan asuransi lainnya.

“Produk ini akan dipasarkan melalui saluran distribusi bancassurance Bank BTN yang tersebar diseluruh Indonesia. Kerjasama bancassurance ini tak lain untuk mendongkrak fee based kami,” tutup Dasuki. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Sri Mulyani Umumkan APBN 2024 Defisit Rp507,8 Triliun

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami defisit Rp507,8 triliun… Read More

4 mins ago

Tugu Insurance Sabet Penghargaan Bergengsi di Penghujung 2024

Jakarta - Tahun 2024 menjadi tahun penuh prestasi bagi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk… Read More

25 mins ago

MK Putuskan Perusahaan Asuransi Tak Bisa Batalkan Klaim Sepihak

Jakarta - Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan perusahaan asuransi tak bisa melakukan pembatalan klaim asuransi secara… Read More

39 mins ago

Investor Simak! IHSG Pekan Ini Bakal Dipengaruhi Sentimen Berikut

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif di level 7.164 atau menguat 1,82… Read More

1 hour ago

Awal Pekan, IHSG Dibuka Menguat 0,11 Persen ke Level 7.172

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka naik 0,11 persen ke level 7.172,25… Read More

3 hours ago

Rupiah Diperkirakan Masih Tertekan di Atas Rp16.000 per Dolar AS

Jakarta – Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tecermin dari indeks… Read More

3 hours ago