Jakarta–Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menilai, meski pertumbuhan ekonomi nasional mampu menginjak level 5,02 persen di 2016, namun pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap masih belum berkualitas. Hal ini tercermin dari belum meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM).
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Wakil Ketua KEIN, Arief Budimanta, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 4 April 2017. Menurutnya, pemerintah bisa meniru pertumbuhan ekonomi di Turki yang merupakan sama-sama negara anggota G20, di mana pertumbuhan Turki bisa menentukan peningkatan IPM.
“Pada umumnya, kualitas pembangunan manusia itu berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun di Turki sebaliknya, pertumbuhan ekonomi justru memengaruhi IPM. Ini bisa dilakukan oleh Indonesia,” ujarnya.
Sementara berdasarkan data dari Urban Sanitation Development Program (USDP), pada tahun 2015 lalu untuk human development index, Indonesia masih kalah dari Turki yang sudah di posisi 0,767, bahkan kalah jauh dari Malaysia yang berada pada level 0,789. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More