Categories: News UpdatePerbankan

Kehadiran Fraudster Bayangi Transformasi Digital Perbankan

Jakarta – Transformasi digital dan proses bank menuju digital diikuti oleh serangan kejahatan siber dan kehadiran fraudster (olang yang melakukan tindakan fraud). Untuk itu, ada tiga harapan bagi perbankan agar dapat menghadapi para fraudster ini, di tengah langkah transformasi yang sedang dilakukan perbankan.

Demikian pernyataan tersebut seperti diungkapkan oleh Y.B. Hariantono selaku Direktur IT dan Operasi PT BNI (Persero) Tbk, dalam sebuah webinar OJK Institute dengan tema “Tantangan dan Mitigasi Kejahatan serta Peningkatan Keamanan Siber di Industri Jasa Keuangan”, Kamis, 10 Maret 2022.

Pertama, kata dia, adanya penerapan law enforcement bagi pelaku peretasan (cyber attack) yang merugikan nasabah dan pihak perbankan. Kedua, adanya peningkatan koordinasi antara perbankan dan seluruh pihak pemangku kepentingan siber, sehingga meningkatkan kapabilitas dalam melakukan langkah-langkah preventive di bidang cyber security dan dapat meminimalisir risiko.

“Ketiga, peningkatan koordinasi antara perbankan dengan pihak Kominfo khususnya terkait proses takedown suatu konten yang berbahaya bagi publik, sehingga dapat meminimalisir kerugian/kebocoran informasi,” ujarnya.

Sebagai informasi, transaksi digital mobile banking BNI meningkat melebihi transaksi ATM. Per Agustus 2021, BNI mencatat jumlah transaksi SMS/Mobile Banking BNI mencapai Rp4.684 triliun tumbuh 300% lebih dibandingkan periode yang sama tahun 2016.

Selain itu, dalam tiga tahun terakhir, jumlah transaksi dan nilai transaksi mobile banking BNI juga meningkat dibandingkan ATM. Pada kuartal IV 2021, jumlah transaksi mobile banking BNI tercatat 119 juta kali transaksi atau tumbuh 230,6% dibandingkan kuartal IV 2018 sebesar 36 juta kali transaksi. Kemudian, pada kuartal IV 2021, nilai transaksi mobile banking BNI tercatat Rp168 triliun atau tumbuh 291% dibandingkan kuartal IV 2018 sebesar Rp43 triliun.

Sementara itu, pada kuartal 4 2021, jumlah transaksi ATM BNI tercatat 371 juta kali transaksi atau tumbuh 5% dibandingkan kuartal 4 2018 sebesar 354 juta kali transaksi. Lalu, pada kuartal 4 2021, nilai transaksi mobile banking BNI tercatat Rp123 triliun atau tumbuh minus 32% dibandingkan kuartal 4 2018 sebesar Rp180 triliun. (*) Ayu Utami

Evan Yulian

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago