Perbankan

Kehadiran Fintech Jangkau UMKM dan Masyarakat Unbanked

Jakarta – Melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi perbankan, UMKM telah memberikan kontribusi besar terhadap PDB. Pada tahun 2021, kontribusi UMKM terhadap PDB nasional mencapai 61,97% atau sebesar Rp8,6 triliun. Namun, pembiayaan terhadap UMKM masih menjadi persoalan, dikarenakan banyaknya UMKM yang belum tersentuh akses layanan perbankan atau unbanked khususnya di daerah terpencil.

Teguh Supangkat selaku Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK mengatakan, OJK telah mengeluarkan aturan Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) atau Branchless Banking yang memungkinkan layanan perbankan dan layanan keuangan lainnya menjangkau segenap lapisan masyarakat di seluruh Indonesia.

“Jadi warung-warung di daerah yang tidak terjangkau dengan bank bisa menjadi agen bank, jadi pelaku-pelaku UMKM bisa mendatangi agen tersebut dan hal ini dapat menjangkau masyarakat unbanked,” jelas Teguh, 21 Juli 2022.

Lanjut Teguh, Laku Pandai ini diutamakan bagi UMKM untuk mendorong dan mempermudah terkait dengan digitalisasi. Serta kewajiban bank dalam target pemberian kredit kepada UMKM mencapai 30% di tahun 2024.

Di sisi lain, adanya perusahaan fintech (financial technology) juga dapat membantu UMKM atau masyarakat unbanked untuk mengakses layanan keuangan, yang akhirnya akan mendorong kepada inklusi keuangan.

“Fintech berperan sekali untuk meningkatkan financial inclusion, namun fintech juga belum terlalu menyentuh UMKM atau masyarakat yang ada di luar pulau jawa,” kata Nailul Huda, Peneliti INDEF.

Lanjutnya, bila dilihat dari peta persebaran dari pinjaman online, baru 14% untuk penyaluran dana ke luar pulau jawa. Hal ini menjadi perhatian karena UMKM yang  belum tersentuh layanan financial atau perbankan terbesar berada di luar pulau jawa. Fintech atau pinjaman online (pinjol) juga sudah mengarah ke hal tersebut, karena dilihat dari data sebesar 55% dari pinjol menyentuh ke sektor yang produktif.

“Kehadiran perbankan dengan Laku Pandai sudah cukup efektif namun kehadiran fintech atau pinjol itu bisa lebih mempercepat lagi untuk inklusi finansial di Indonesia,” pungkasnya. (*) Irawati

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Banyak Fitur dan Program Khusus, BYOND by BSI Raih Respons Positif Pasar

Jakarta – Super App terbaru dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), yaitu BYOND by… Read More

11 hours ago

Pekan Kedua November, Aliran Modal Asing Keluar Indonesia Sentuh Rp7,42 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia pada pekan kedua… Read More

14 hours ago

IHSG Sepekan Turun 1,73 Persen, Kapitalisasi Pasar Bursa jadi Rp12.063

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan bahwa data perdagangan saham pada pekan 11… Read More

15 hours ago

Top! Baru Setahun, Allianz Syariah Sudah jadi Market Leader

Jakarta – Kinerja PT Asuransi Allianz Life Syariah Indonesia atau Allianz Syariah tetap moncer di… Read More

19 hours ago

BPR Syariah BDS Serahkan Cash Waqf Linked Deposit Rp111 Juta ke Warga Yogyakarta

Jakarta - PT BPR Syariah BDS berkomitmen untuk memberikan pelbagai dampak positif bagi nasabahnya di Yogyakarta dan… Read More

1 day ago

Antusiasme Mahasiswa Udayana Sambut Gelaran Literasi Keuangan Infobank

Denpasar--Infobank Digital kembali menggelar kegiatan literasi keuangan. Infobank Financial & Digital Literacy Road Show 2024… Read More

2 days ago