Moneter dan Fiskal

Kebijakan Moneter BI Manjur, Nilai Tukar Rupiah Menguat 1,66 Persen per Mei 2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah menguat imbas respons yang positif dari bauran kebijakan moneter, yakni kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate pada April 2024 lalu sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,25 persen.

“Nilai tukar rupiah menguat dipengaruhi bauran kebijakan moneter yang ditempuh BI dalam memitigasi dampak rambatan ketidakpastian global,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam RDG, Rabu, 22 Mei 2024

Tercatat, nilai tukar rupiah secara bulanan pada Mei 2024 atau hingga 21 Mei 2024 kembali menguat 1,66 persen point to point (ptp), setelah pada April 2024 melemah 2,49 persen ptp.

Baca juga: BI Jaga Stabilitas Rupiah, Pasar Saham Terdampak Positif

Perry menngungkapkan respons kebijakan dari BI bulan lalu mendorong aliran masuk modal asing, terutama ke SBN dan SRBI, sebesar USD4,2 miliar per 20 Mei 2024.

Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah melemah 3,74 persen dari level akhir Desember 2023, lebih baik dibandingkan dengan pelemahan Peso Filipina, Won Korea, dan Baht Thailand masing-masing sebesar 4,91 persen, 5,52 persen, dan 5,99 persen.

“Ke depan, nilai tukar rupiah diprakirakan stabil dengan kecenderungan menguat didorong oleh imbal hasil yang menarik sejalan dengan kenaikan BI-Rate, premi risiko yang turun, prospek ekonomi yang lebih baik, dan komitmen BI untuk terus menstabilkan nilai tukar rupiah,” pungkas Perry.

Baca juga: Rupiah Strong, Aliran Modal Asing Rp22,06 Triliun Masuk RI

BI juga terus mengoptimalkan seluruh instrumen moneter yang tersedia untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, termasuk melalui penguatan strategi operasi moneter pro-market dengan mengoptimalkan instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI.

Selain itu, BI juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah, perbankan, dan dunia usaha untuk mendukung implementasi instrumen penempatan valas Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA) sejalan dengan PP Nomor 36 Tahun 2023. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

10 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago