Nasional

Kebakaran Sumur Minyak Rakyat di Blora Telan Korban, Pemerintah Diminta Lakukan Ini

Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menegaskan kebakaran sumur minyak rakyat di Blora, Jawa Tengah harus menjadi pembelajaran penting agar tidak terulang lagi.

“Ya, sangat berbahaya. Apalagi menunjukkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam operasi migas memang sangat berbahaya. Kejadian tersebut harus jadi pembelajaran berharga supaya tidak ada korban selanjutnya,” ujar Marwan, di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025.

Atas kondisi tersebut, Marwan berharap Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja untuk Peningkatan Produksi Migas dapat ditinjau ulang. Menurutnya, kasus Blora seharusnya menjadi momentum evaluasi menyeluruh.

Baca juga: Sejarah! Pertamina Temukan Sumur Migas Non Konvensional di Blok Rokan

Ia mengakui pengawasan di lapangan masih sulit, apalagi terkait aturan yang membolehkan masyarakat hanya menggarap sumur tua yang sudah ditinggalkan BUMN, bukan sumur baru yang masih potensial.

”Dalam mengeluarkan izin, seharusnya disertai kelengkapan aspek keselamatan kerja, kepentingan negara serta BUMN. Begitu juga aspek lingkungan harus diperhatikan,” ujarnya.

Marwan menekankan pentingnya keterlibatan pemerintah, pejabat, hingga BUMN, BUMD, dan Pemda untuk menjamin aturan dijalankan konsisten. ”Dengan demikian, diharapkan tak ada pelanggaran aturan di lapangan,” tandasnya.

Aturan Lebih Ketat

Sementara itu, Pakar Keselamatan Kerja ITS Surabaya, Juwari, juga menilai pengelolaan sumur minyak rakyat sangat berbahaya. Ia meminta agar operasionalnya dibarengi aturan ketat.

”Ya, sangat berbahaya. Harus ada undang-undang atau peraturan yang ketat,” ujar Juwari.

Baca juga: Genjot Produksi Migas, PHE OSES Bersiap Bor Sumur Anyar

Menurut Juwari, Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 perlu mengedepankan aspek teknologi dan tata kelola sumur rakyat. Termasuk memastikan kaidah pengolahan, penyimpanan, dan pengangkutan migas sudah sesuai standar keselamatan.

Ia menambahkan pentingnya pembatasan kuantitas pengelolaan oleh masyarakat. “Semakin banyak yang dikelola, bahaya semakin meningkat dan potensi kecelakaan kerja semakin besar,” ucapnya.

Tragedi Blora

Kebakaran hebat sumur minyak rakyat terjadi di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, pada 17 Agustus 2025. Api baru berhasil dipadamkan setelah enam hari. Korban meninggal dunia bertambah 1, sehingga total menjadi 4 orang.

Pemprov Jawa Tengah menyalurkan bantuan Rp180 juta untuk korban, berupa santunan uang, logistik, beras, sembako, hingga obat-obatan. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

10 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

11 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

12 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago