Jakarta– PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero) (KBN) meraih penghargaan bergengsi di ajang Anugerah BUMN 2019, yaitu kategori BUMN Turnaround Strategy. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Dewan Juri yang juga Menteri BUMN RI Pertama, Tanri Abeng kepada Direktur Pengembangan PT. KBN (Persero), Rahayu Ahmad Junaedi pada malam penganugerahan di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis, 28 Maret 2019.
Direktur Utama PT. KBN (Persero) H.M. Sattar Taba bersyukur atas diraihnya penghargaan ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Komisaris, Direksi, Manajemen dan Karyawan KBN yang telah bekerja solid menjalankan trasformasi perusahaan.
”Penghargaan ini merupakan pengakuan atas hasil kerja seluruh jajaran perusahaan,” kata Sattar Taba melalui keterangan resminya di Jakarta, Senin 1 April 2019.
Menurut penilaian Dewan Juri, KBN berhak menerima penghargaan karena mampu mentransformasikan diri dari strategi lama sebagai penguasa lahan menjadi pengelola lahan.
Ketua Dewan Juri Anugerah BUMN 2019, Tanri Abeng menjelaskan bahwa KBN telah melalui tiga tahapan proses seleksi sebelum meraih penghargaan tersebut. Diawali seleksi kuesioner, dilanjutkan dengan wawancara pendalaman materi kuesioner di hadapan Dewan Juri dan berakhir dengan proses wawancara Direksi.
Berbeda dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, penilaian pemenang pada tahun ini tidak lagi memisahkan kategori BUMN dan Anak Perusahaan BUMN, maupun BUMN Tbk dan Non Tbk,. Kategori pemenang hanya dibagi atas dua kategori utama, yakni Big Corporate sebagai perusahaan dengan revenue di atas Rp3 triliun dan Emerging Corporate yakni perusahaan dengan revenue di bawah Rp3 trilun. PT. KBN (Persero) masuk dalam Emerging Corporate. Dari 90 peserta, sebanyak 30 BUMN kategori Big Corporate dan 45 BUMN Emerging Corporate mengikuti tahap final penjurian.
Direktur Pengembangan PT. KBN (Persero) Rahayu Ahmad Junaedi mengatakan, penghargaan Anugerah BUMN 2019 untuk kategori BUMN Turnaround Strategy menjadi pelecut bagi KBN untuk terus bertransformasi sebagai BUMN pengelola lahan.
Rahayu Ahmad Junaedi menjelaskan, KBN terus melakukan transformasi sebagai upaya menarik minat investasi dan memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang. Selain memperluas kawasan industri ke berbagai daerah di Nusantara, KBN juga mengembangkan bisnis ke berbagai lini.
”Kini KBN tidak hanya fokus pada bisnis properti seperti penyewaan lahan dan gudang. Perseroan tengah memperkuat bisnis pengelolaan logistik dan pelabuhan,” kata Didi, sapaan akrab Rahayu Ahmad Junaedi.
Direktur Pengembangan KBN ini melanjutkan, pengelolaan logistik menjadi bisnis utama KBN, dimulai dari pengelolaan dokumen, handling facility baik di pabrik maupun di gudang, termasuk juga transportasinya. KBN memiliki Pusat Logistik Berikat atau PLB, yaitu tempat penimbunan barang asal luar daerah Pabean.
Di bidang kepelabuhanan, KBN memiliki Pelabuhan Multipurpose sepanjang 1.400 meter di lahan C-04 Marunda, Jakarta Utara. Dan pelabuhan curah di lahan C-01 Marunda. Dalam mengelola pelabuhan ini, KBN bekerjasama dengan PT Pelabuhan Tanjung Priok, anak usaha Indonesia Port Corporation atau Pelindo II. (Dikcy F Maulana)
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) untuk pertama kalinya menggelar kompetisi Runvestasi pada… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi tanggapan terkait penutupan Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO), dengan dukungan dari Otoritas… Read More