Jakarta– PT Bank KB Bukopin Tbk. (KB Bukopin) akan agresif melakukan ekspansi pembiayaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) melalui kerjasama dengan Hyundai Motor Indonesia.
Direktur Bisnis UKM KB Bukopin Yohanes Suhardi menyatakan, pembiayaan KBLBB memiliki proyeksi tren positif, didukung oleh insentif fiskal dan nonfiskal oleh pemerintah. Apalagi, pembiayaan akan didukung oleh ekosistem hulu hingga hilir yang telah terbentuk saat ini.
Menurut dia, KB Bukopin telah gencar mendukung transisi EBT di Indonesia sejak awal tahun ini. KB Bukopin telah menjalin kerjasama dengan Hyundai Motor Indonesia dalam hal pembiayaan purchase order kendaraan Hyundai, yang merupakan salah satu pionir KBLBB di Indonesia.
“Kami optimis dapat mengoptimalisasi pembiayaan KBLBB saat ini. Terlebih dengan telah terjalinnya kerja sama dengan Hyundai Motor Indonesia. Selain itu, KBLBB memiliki proyeksi pertumbuhan dengan dukungan pemerintah untuk menggalakkan transisi EBT di Tanah Air menjadi zero carbon,” ungkap Yohanes.
Yohanes mengatakan, hingga saat ini KB Bukopin telah menyalurkan pendanaan senilai Rp84 miliar untuk mendorong produksi KLBB Hyundai yang dipasarkan.
Komitmen dari KB Bukopin tersebut mendapat respons positif dari regulator, khususnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK melalui OJK Institute mengundang KB Bukopin menjadi pembicara dalam acara Webinar Peluang dan Tantangan Industri Jasa Keuangan dalam Mendukung Pembiayaan KBLBB (16/11).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya mendukung program pemerintah menggencarkan implementasi transisi energi terbarukan (EBT) di Indonesia. Webinar ini merupakan salah satu inisiatif OJK Institute untuk mendukung program pemerintah memperbanyak penggunaan mobil listrik.
Di mata OJK, industri jasa keuangan seperti KB Bukopin berperan strategis dalam mendorong adaptasi penggunaan kendaraan listrik melalui program pembiayaan.
Pada kesempatan itu, Kepala Eksekutif Pengawas OJK Dian Ediana Rae menyampaikan bahwa OJK memiliki misi untuk dapat mendorong transisi EBT melalui kepemilikan KBLBB.
“Dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mencapai zero carbon di Indonesia, OJK berkomitmen untuk melakukan fungsi intermediasi dengan Industri Jasa Keuangan dalam mendorong penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor listrik. Salah satu upaya OJK adalah dengan mengimplementasikan relaksasi kebijakan kepada Industri Jasa Keuangan dalam penyaluran pembiayaan KBLBB,” ujar Dian.
Menurut data yang dikutip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), pangsa pasar industri otomotif kendaraan listrik dan nonlistrik masih sangat menarik bagi investor domestik maupun luar negeri.
Dengan rasio kepemilikan kendaraan yang masih rendah, yaitu 99 per 1.000 penduduk, pertumbuhan industri otomotif nasional dipastikan sangat menjanjikan.
Hal ini juga tercermin dari pertumbuhan kredit kendaraan bermotor yang meningkat sebesar 1,7% dalam sebulan, yaitu Juni– Juli 2022. BRIN memproyeksi, pangsa pasar otomotif sebesar 57% akan dikuasai oleh kendaraan bermotor listrik pada 2040. (*) Ranu
Jakarta - Bank Mandiri bersinergi dengan PT Delta Mitra Sejahtera untuk menghadirkan Cikande Business Residence… Read More
Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More