Jakarta – PT KB Bukopin Tbk (BBKP) telah berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan bunga 23,5% yoy menjadi Rp1,1 triliun pada kuartal I-2023, di mana pertumbuhan pendapatan bunga tersebut didorong oleh penyaluran kredit baru sebesar Rp2 triliun yang meningkat 38,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, perusahaan mencatat adanya penurunan total kredit sebesar 13,2% yoy menjadi Rp45,8 triliun di kuartal I-2023, penurunan tersebut sebagai bagian dari strategi KB Bukopin untuk memperbaiki kualitas aset dengan cara melakukan penyelesaian atas kredit kualitas rendah.
KB Bukopin yang sedang dalam tahap turnaround agar menjadi perusahaan yang lebih baik, telah berhasil menurunkan angka kredit bermasalah bruto atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 48,6% yoy menjadi Rp3,2 triliun hingga Maret 2023 dari posisi Rp6,1 triliun tahun sebelumnya dengan rasio NPL Gross 7%.
Baca juga: Bank Sampoerna Raih Laba Bersih Rp18,4 Miliar di Kuartal I-2023
Presiden Direktur, Robby Mondong, mengatakan bahwa upaya Bank KB Bukopin untuk meningkatkan kualitas aset telah menunjukkan hasil, antara lain dapat dilihat dari jumlah kredit bermasalah yang turun secara drastis pada kuartal I-2023.
“Perbaikan kualitas asset ini berhasil diraih melalui metode organik seperti penagihan intensif, cessie, maupun upaya non organik melalui penjualan portfolio dan hapus buku,” ucap Robby dalam keterangan resmi di Jakarta, 5 Mei 2023.
Tidak hanya itu, perbaikan kinerja tersebut juga tercermin dari peningkatan kualitas aset KB Bukopin pada tingkat LAR (loan at risk) yang menurun dari 64,4% di kuartal I-2022 menjadi 50,3% di kuartal I 2023.
Sedangkan, untuk total simpanan KB Bukopin tercatat menurun 5,4% secara yoy menjadi Rp46,5 triliun, dimana penurunan tersebut didasari oleh konsekuensi dari strategi KB Bukopin untuk membuat perubahan komposisi dana yang dikelola.
“Supaya ke depannya bisa fokus meningkatkan dana murah yang diperoleh dari tabungan dan giro atau CASA (Current Account Saving Account) untuk mengelola biaya dana (Cost of Fund),” imbuhnya.
Diketahui posisi rasio CASA saat ini berada di 20,6%, dan KB Bukopin telah menargetkan rasio CASA tersebut akan meningkat dan mendekati posisi 25% hingga akhir tahun 2023.
Baca juga:Turun 32,6% Laba Bank Jatim Tinggal Rp305,21 Miliar
Selain itu, KB Bukopin juga akan berusaha untuk mempertahankan rasio kredit terhadap simpanan (LDR), di mana saat ini rasio tersebut berada di level 98,5%, serta mengelola dana secara efisien untuk menghindari dana menganggur yang berlebihan.
Adapun, NIM (net of interest margin) tercatat di posisi 0,8%, turun dibandingkan 1,7% pada periode yang sama tahun sebelumnya terutama disebabkan oleh tren peningkatan tingkat suku bunga acuan. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More