Pelayanan nasabah di KB Bank. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) berhasil melakukan turnaround pada kuartal I 2025. Secara konsolidasi, emiten berkode saham BBKP ini membukukan laba Rp352 miliar, berbanding terbalik dari rugi Rp827 miliar pada periode sama tahun lalu.
Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan perbaikan fundamental perseroan, melalui transformasi menyeluruh yang dilakukan sejak 2021, setelah KB Financial Group (KBFG) menjadi pemegang saham pengendali (PSP).
Pada tiga bulan pertama 2025, KB Bank mencatatkan pendapatan bunga dan syariah bersih secara konsolidasi sebesar Rp248 miliar, atau naik 8,39 persen year on year (yoy).
Baca juga: Migrasi NGBS Selesai, KB Bank: Ini Tonggak Penting Transformasi Digital
Menurut Direktur Utama KB Bank, Woo Yeul Lee, raihan positif tersebut menjadi refleksi dari komitmen perseroan untuk membangun bank yang sehat dan kompetitif.
“Dengan dukungan penuh dari KB Financial Group, kami terus mempercepat transformasi di seluruh lini untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan,” paparnya dalam keterangan resmi, Kamis, 1 Mei 2025.
Raihan laba juga ditopang kredit yang tumbuh solid di semua segmen. Kredit lancar (normal loan) pada segmen ritel menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 22,68 persen, segmen korporasi (wholesale) naik 12,14 persen, dan segmen UMKM tumbuh 3,29 persen. Secara keseluruhan, portofolio kredit lancar tumbuh 14,87 persen secara tahunan.
Baca juga: KB Bank Bersiap Migrasi ke NGBS, Layanan Transaksi Dijamin Lebih Cepat dan Akurat
Dari sisi kualitas aset, rasio kredit berkualitas rendah (LAR) bisa ditekan dari 34,33 persen menjadi 23,41 persen. Rasio kredit bermasalah (NPL) bruto membaik dari 9,92 persen menjadi 9,10 persen.
Laju kredit berkualitas ini mendongkrak pendapatan bunga bersih menjadi Rp184 miliar, atau naik 11,19 persen. Margin bunga bersih (NIM) pun membaik dari 0,94 persen menjadi 1,09 persen.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan 10,86 persen menjadi Rp43,83 triliun. Pertumbuhan ini terutama didorong peningkatan dana murah (CASA) sebesar 16,83 persen yoy, dari Rp10,60 triliun menjadi Rp12,38 triliun.
KB Bank juga mengakhiri kuartal I 2025 dengan menuntaskan migrasi sistem core banking ke platform Next Generation Banking System (NGBS).
Migrasi core banking ini membuka ruang efisiensi operasional perseroan ke depan. NGBS mengintegrasikan data dengan lebih baik, sehingga pengambilan keputusan strategis bisa lebih cepat.
Woo Yeul Lee optimistis keberhasilan migrasi ke NGBS dan dukungan teknologi yang mumpuni, akan membuat KB Bank lebih siap memasuki babak baru pertumbuhan yang berkelanjutan. (*) Ari Astriawan
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More