Gedung KB Bank. (Foto: Istimewa)
Jakarta – PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) terus menunjukkan perbaikan positif dalam upaya memperkuat fundamental bisnisnya.
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee menyampaikan, KB Bank berhasil mencatat sejumlah pencapaian penting di berbagai aspek kinerjanya.
Bank milik raksasa bank asal Korea Selatan Kookmin Bank (KB) ini, lanjut Tom, telah melalui berbagai tantangan berat dalam perjalanan transformasinya menuju lembaga keuangan yang sehat.
“Kami percaya bahwa KB Bank telah melalui bagian tersulit dari perjalanan tersebut dan bersiap untuk meraih kinerja positif dan pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Tom di Jakarta, Jumat, 14 Maret 2025.
“Kami menyampaikan rasa terima kasih atas berbagai dukungan dan kepercayaan penuh dari pemegang saham, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari seluruh karyawan, yang terus menyertai dalam perjalanan transformasi kami selama ini,” katanya lagi.
Baca juga: KB Bank Segera Rampungkan Migrasi Sistem ke NGBS, Apa Kelebihannya?
Tercatat, hingga 31 Desember 2024, portofolio kredit lancar (normal loan) KB Bank tumbuh 19,24 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan posisi pada 2023.
Tom mengatakan, pertumbuhan ini didorong oleh kinerja positif dari segmen wholesale dan retail, yang masing-masing tumbuh sebesar 28,89 persen dan 17,43 persen.
“Meskipun total kredit mengalami penurunan sebesar 6,17 persen, hal ini sejalan dengan upaya KB Bank dalam memperbaiki kualitas aset. Rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) berhasil ditekan menjadi 23,10 persen dari sebelumnya 39,77 persen,” jelas Tom.
Upaya perbaikan kualitas aset juga tecermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). NPL gross membaik menjadi 8,74 persen dari 9,70 persen pada tahun sebelumnya, sementara NPL net turun menjadi 4,38 perseni dari 4,95 persen.
Di sisi likuiditas, KB Bank mampu meningkatkan rasio dana murah (Current Account Savings Account/CASA) sebesar 29,92 persen YoY, yang mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 2,85 persen.
“Rasio CASA juga membaik menjadi 29,54 persen dari 23,39 persen, sementara rasio kecukupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) terjaga pada level 146,84 persen,” urai Tom.
Sejumlah perbaikan fundamental tersebut membuat emiten berkode saham BBKP tersebut mampu membukukan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) sebesar Rp909 miliar, tumbuh 49,20 persen YoY.
Baca juga: KB Bank Donasikan Buku dan Fasilitas Edukatif untuk Perpustakaan di Bekasi
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 12,20 persen, yang diimbangi dengan pengendalian beban bunga yang hanya meningkat sebesar 6,17 persen.
“Dengan catatan ini, KB Bank dapat memperbaiki margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) menjadi 1,31 persen dari 0,78 persen pada tahun sebelumnya,” sambungnya.
Selain itu, kata Tom, KB Bank juga berhasil menekan beban operasional lainnya sebesar 11,94 persen, menjadi Rp1,80 triliun pada 2024 dari Rp2,04 triliun pada 2023. Penurunan beban operasional ini merupakan yang pertama kali sejak 2012.
Tom menjelaskan, sepanjang 2024, KB Bank membukukan rugi bersih sebesar Rp7,38 triliun. Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh pencatatan beban non-recurring yang diperlukan untuk mempersiapkan langkah menuju profitabilitas pada 2025.
Beban non-recurring tersebut mencakup pencatatan beban pajak tangguhan (deferred tax) sebesar Rp1,42 triliun, terkait dengan potensi pemulihan Pajak Penghasilan (PPh) pada masa depan akibat akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi.
Baca juga: KB Bank Gandeng Mirae Asset, Hadirkan Layanan RDN dengan Saham Gratis
Selain itu, KB Bank juga membukukan pencadangan (impairment) dari revaluasi anak usaha sebesar Rp1 triliun sebagai langkah strategis untuk memperkuat neraca keuangan. Pembebanan ini sendiri tidak memengaruhi struktur permodalan bank yang dulu dikenal sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin).
“Dengan berbagai pencapaian positif dan langkah strategis ini, kami optimis KB Bank dapat mencatatkan laba bersih di tahun 2025. Kami juga akan menjadi salah satu layanan perbankan terbaik ke depannya,” pungkas Tom. (*)
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat lalu (14/3) kembali ditutup merosot… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 10-14 Maret 2025 mengalami penurunan sebesar… Read More
Jakarta - Menyambut masa angkutan Lebaran 2025, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyiapkan layanan… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) resmi meresmikan instrumen pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan data perdagangan saham pada pekan ini, dari… Read More
Jakarta – Bank DKI hadirkan acara spesial Ramadan bertajuk Jakarta Berkah di Anjungan Sarinah Jakarta.… Read More