Jakarta – Pemerintah tengah gencar memacu pembangunan infrastruktur terintegrasi di wilayah-wilayah yang memiliki potensi ekonomi guna memeratakan pertumbuhan ekonomi.
Salah satunya dengan membangun kawasan industri untuk meningkatkan nilai tambah perekonomian masyarakat di sekitar kawasan, termasuk di Jawa Barat.
Pengembangan dan pembangunan kawasan industri di Jawa Barat yang selama ini dipusatkan di bagian barat dan utara tepatnya di Bekasi, Karawang, Purwakarta (Bekapur), mulai bergeser ke arah timur seperti di Subang, Majalengka dan Cirebon.
Bahkan beberapa proyek infrastruktur strategis pemerintah terdapat di Jawa Barat. Diantaranya pembangunan Pelabuhan Patimban, Bandara Sukabumi, Double Track Kereta Api Sukabumi, jalan tol Bocimi dan terbaru bandara Kertajati yang nanti akan menjadi infrastruktur pendukung pengembangan kawasan industri Jawa Barat bagian timur.
Ketua Himpunan Kawasan Indonesia (HKI) Sanny Iskandar mengatakan, memang Jawa Barat memiliki posisi yang bagus untuk membuat investor tertarik masuk dalam pengembangan kawasan industri. Bayangkan saja daerah Jawa Barat bagian utara dan barat telah lama ada kawasan industri di sana, seperti Bekasi, Karawang, dan Purwakarta. Sehingga banyak menyerap tenaga kerja dan sebagainya.
“Kini sudah mengarah ke Jabar sisi timur utara yang sudah dilengkapi banyak fasilitas, yakni Bandara Kertajati, Pelabuhan Patimban dan lainnya. Makanya, kawasan industri akan bagus sekali bangun di daerah sana, seperti Subang, Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Daerah sana juga ada pembangit listrik, jadi arah pembangunan industri akan mengarah ke sana” ungkap Sanny saat dihubungi, Kamis, 25 Oktober 2018.
Makanya, kata Sanny, banyaknya kawasan industri di Jawa Barat sangat bermanfaat sekali dengan ekonomi sekitar. Pada akhirnya, Jawa Barat menyumbang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan data BKPM, total investasi di jawa Barat hingga kuartal II-2018 mencapai Rp 22,2 triliun atau berkontribusi sebesar 12,6 persen dari total investasi nasional.
”Jawa Barat paling besar kawasan industri, investasi banyak di Jawa Barat, dari total investasi nasional. Dia juga paling banyak menyumbang besar ke ekonomi kita. Lalu ditambah lagi dengan Jawa Barat sisi selatan yang lebih banyak ke pariwisata, maka akan menambah nilai plus bagi Jawa Barat,” jelas dia.
Setidaknya ada lima sampai enam perusahaan yang sedang membebaskan lahan ke Jabar sisi timur. Salah satunya adalah PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang hingga September 2018 telah berhasil membebaskan lahan seluas 1.034 hektare (ha) di Subang.
Analis PT Indo Premier Sekuritas Joey Faustian menyatakan ekspansi SSIA di Subang sangat bagus yang berencana membangun kawasan industri. Namun, efek ekspansi itu masih akan tetap jauh. Sebab, penjualan lahan industri itu dimulai tahun 2020.
Apalagi, kata Joey, perusahaan baru membebaskan lahan industrinya seluas 1.034 hektare (ha), dari total kawasan industri yang akan dibangun seluas 2 ribu ha. “Jadi untuk fase pertama 400 ha pembangunannya. Tapi, kita lihat efeknya sangat positif, tapi belum akan berasa di tahun depan,” terang Joey.
Selain kawasan industri, lanjut Joey, perusahaan juga akan membangun properti di kawasan tersebut. Dengan begitu, ada recurring income tiap tahunnya dari bisnis itu.
“Akan ada township juga, seperti apartemen, hotel dan lainnya. Jadi dari bisnis ini ada income tiap tahunnya, kalau kawasan industri dijual putus, itu melihat kawasan industri perusahaan yang ada di Karawang, Jawa Barat. Selain properti, mereka juga akan pasok air dan listrik, jadi banyak pendapatan yang akan diraih dari kawasan industri yang ada di Subang,” ungkap Joey.
Lalu, perusahaan juga telah disetujui untuk membangun proyek tol Subang-Patimban. Pada akhirnya, akan memberi nilai tambah bagi kawasan industri yang dimiliki perusahaan di Subang.
“Pembangunan tol memang perusahaan akan bekerjasama dengan Jasa Marga dan dua perusahaan lainnya. SSIA kalau ga salah dapat kontrak 30-40 persen. Itu artinya perusahaan dapat kontrak baru Rp1-1,5 triliun, dari total kontrak proyek tol sekitar Rp4 triliun. Jadi pembangunan itu juga sangat bagus untuk kinerja bisnis dan laporan keuangan mereka,” tukas Joey. (*)
Jakarta – Bangkok Bank sukses mengakuisisi 89,12 persen saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dari Standard Chartered Bank dan… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060 membutuhkan investasi mencapai USD700 miliar… Read More
Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More
Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Makassar – PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) menyerahkan polis asuransi jaminan diri… Read More