Pihak Bekasi Fajar Industrial Estate memiliki harapan yang tinggi agar ekspor perusahan di kawasan industri terus meningkat agar memberi sentimen positif bagi ekonomi Indonesia. Dwitya Putra
Jakarta–PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk mengadakan syukuran atas 25 tahun berdirinya kawasan industri MM 2100 di Hotel Mulia Jakarta, Jumat, 2 Oktober 2015.
Di hari itu, Presiden Direktur Bekasi Industrial Estate, Yoshihiro Kobi memiliki harapan yang tinggi agar ekspor perusahan di kawasan industri yang sudah lama dijalankannya terus meningkat.
Caranya, jumlah tenant yang ada di kawasan industrial MM 2100 harus ditingkatkan kembali, sehingga volume ekspornya juga ikut meningkat. Alhasil, langkah itu juga bisa meningkatkan devisa negara, khususnya memberi sentimen positif bagi ekonomi Indonesia.
“Tenant disini mengekspor semua produknya. Dari total produksinya, ada sebanyak 50% yang di ekspor,” katanya di Jakarta.
Menurut dia, perusahaan sudah beroperasi sejak tahun 1990. Pada awalnya menapakkan kaki di kawasan industri MM 2100 memiliki lahan seluas 250 hektar (ha). Tapi, seiring perkembangan kawasan industri disanga sangat cepat, maka luas lahannya pun saat ini menjadi 1.800 ha.
Semua tenant yang ada di kawasan industrial MM 2100 sebanyak 350 perusahaan. Dia menyebutkan, total produksi dari semua tenant mencapai Rp70 triliun. Paling tidak sebanyak Rp40 triliun dihasilkan untuk ekspor.
“Dari awal kita inginkan produk dari tenant di ekspor. Jadi yang ekspor banyak disini,” jelas dia. (*)