Jakarta – Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang mengatakan, investor banyak yang masih menunggu kelanjutan soal Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang akan dilakukan beberapa perusahaan besar seiring pemberhentian operasi pabriknya di Indonesia.
Edwin mengatakan, faktor PHK yang terjadi baru-baru ini sifatnya tidak menentu sehingga para investor masih akan terus menunggu perkembangan ke depannya. Hal tersebut diharapkan tidak terlalu signifikan pengaruhnya ke pasar modal.
“Faktor PHK ini masih sifatnya sporadis. Investor dalam negeri menunggu perkembangan,” ujar Edwin di Jakarta, Rabu, 10 Febuari 2016.
Beberapa jenis usaha, kata Edwin, sedang melakukan efisiensi akibat kerugian penjualan seperti di bidang elektronik, otomotif dan farmasi.
“Sektor elektronik, otomotif dan farmasi ada. Belum lagi sektor lain seperti energi di Kalimantan Timur PHK 5.000 orang,” katanya.
Dia menjelaskan, khusus investor asing tidak hanya Jepang saja yang sedang menunggu dampak akibat tutupnya dua pabrik dan apakah ada PHK dari perusahaan asal Negeri Sakura, seperti Toshiba dan Panasonic.
“Bukan hanya investor Jepang yang tunggu. Perusahaan lain di luar Jepang kemarin seperti Ford di otomotif juga tutup,” pungkasnya. (*) Dwitya Putra
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More