Perbankan

Kasus Pembobolan Rekening Bank Masih Marak, Ini Tips Hindari Kejahatan Digital Banking

Jakarta – Kasus pembobolan rekening masih menjadi persoalan serius bagi industri perbankan di tengah semakin masifnya digitalisasi, terus mendorong bank konvensional untuk beralih ke bank dengan berbasis digital.

Salah satu kasus pembobolan rekening yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah terkait dengan aplikasi digital PT Bank BTPN Tbk, yaitu Jenius yang dikeluhkan oleh nasabahnya akibat melakukan transaksi secara tiba-tiba, sehingga nasabah mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Baca juga: Nasabah Jenius Banyak jadi Korban Pembobolan Rekening, BTPN Ungkap Penyebabnya

Berdasarkan hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan beberapa tips kepada para nasabah untuk menghindari kejahatan digital banking yang semakin marak tersebut, diantaranya adalah:

  • Tidak memberitahukan kode akses ataupun nomor pribadi Personal Identification Number (PIN) kepada orang lain
  • Tidak mencatat dan menyimpan kode akses atau nomor pribadi SMS banking di tempat yang mudah diketahui orang lain
  • Periksalah transaksi secara teliti sebelum melakukan konfirmasi atas transaksi tersebut untuk dijalankan
  • Setiap kali melakukan transaksi, tunggulah beberapa saat hingga menerima respon balik atas transaksi tersebut
  • Untuk setiap transaksi, nasabah akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS atau email yang akan tersimpan di dalam inbox.
  • Periksa secara teliti isi notifikasi tersebut dan segera kontak ke bank apabila ada transaksi yang mencurigakan.

Kemudian, jika merasa informasi pribadi terkait rekening bank telah diketahui oleh orang lain, segera melakukan penggantian PIN, dan jika Card GSM hilang, dicuri, atau dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan ke cabang bank terdekat atau segera melaporkan ke call center bank tersebut.

Baca juga: Marak Pembobolan Rekening, Sistem Perbankan RI Masih Lemah?

Selalu berhati-hati dengan aplikasi di internet yang merupakan spam atau malware yang mungkin dapat mencuri data-data pribadi dan menyalahgunakannya di kemudian hari

Serta, tidak melakukan transaksi internet di tempat umum seperti warnet, ataupun WIFI gratis, karena data-data nasabah berpotensi dicuri oleh pihak lain dalam jaringan yang sama. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

7 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

7 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

10 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

11 hours ago