News Update

Kasus Covid19 Naik Signifikan, Rupiah Ditutup Melemah Tajam Rp14.522/US$

Jakarta – Dalam perdagangan hari ini (3/7) nilai tukar rupiah terhadap dolar ditutup melemah tajam 145 point dilevel Rp14.522/US$ bila dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya (2/7) di level Rp14.378/US$.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, peningkatan signifikan kasus covid-19 di Indonesia memberikan sentimen negatif rupiah. Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah pasien positif corona per 2 Juli 2020 adalah 59.394 orang. Bertambah 1.624 orang (2,81%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.

“Penambahan pasien yang mencapai 1.624 orang dalam sehari adalah rekor tertinggi sejak Indonesia mencatatkan kasus perdana pada awal Maret. Sementara dari sisi persentase, laju 2,81% adalah yang tercepat sejak 18 Juni,” jelas Ibrahim kepada infobanknews di Jakarta, Jumat 3 Juli 2020.

Dalam 10 hari terakhir, penambahan kasus corona di Indonesia selalu lebih dari 1.000 per hari. Selama 14 hari ke belakang, rata-rata penambahan kasus adalah 1.188 orang per hari. Naik dibandingkan 14 hari sebelumnya yaitu 996 orang per hari. Akibatnya, kurva kasus corona di Indonesia semakin jauh dari kata melandai, yang ada kurva kasus covid-19 semakin melengkung ke atas.

Tak hanya itu, secara bersamaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkmungkinan akan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kurang populer. Kebijakan tersebut bisa saja berupa pergantian para pembantunya serta pembubaran lembaga-lembaga yang kurang produktif.

“Walaupun kebijakan tersebut merupakan hak proregratif Presiden namun apa begitu mendesak perombakan tersebut. Sedangkan saat ini negara dalam kedaaan darurat nasional akibat pandemi virus corona,” kata Ibrahim.

Ibrahim menilai, dengan carut marutnya situasi saat ini, Intervensi Bank Indonesia (BI) di pasar Valas, Obligasi dan SUN di perdagangan DNDF dan strategi bauran ekonomi yang diterapkan baik oleh Pemerintah maupun BI menjadi tidak berfungsi akibat pasar condong terhadap pernyataan presiden dan meningkatnya pandemi virus corona secara harian.

“Sehingga wajar kalau pasar kembali apatis sehingga arus modal asing yang sudah terparkir di pasar dalam negeri kembali keluar pasar dan ini harus di jadikan pelajaran terpenting bagi pemangku pejabat negara saat ini,” tukas Ibrahim.

Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (3/7) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.566/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.516/US$ pada perdagangan kemarin (2/7). (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Begini Respons Sompo Insurance soal Program Asuransi Wajib TPL

Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More

16 mins ago

BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban

Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More

1 hour ago

Genap Berusia 27 Tahun, Ini Sederet Pencapaian KSEI di Pasar Modal 2024

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More

1 hour ago

Tinjau PLTU Suralaya, Bahlil Pastikan Suplai Listrik Wilayah Jamali Aman Selama Nataru

Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengapresiasi kesiapan PLN dalam… Read More

1 hour ago

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

2 hours ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

3 hours ago