Jakarta – Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 tengah mengalami kesulitan likuiditas. Kosongnya kas perusahaan asuransi yang sudah berusia diatas seratus tahun itu, dianggap menjadi penyebab tertundanya pembayaran klaim kepada nasabah.
Jajaran Komisaris AJB Bumiputera 1912 pun tak tinggal diam. Diding S. Anwar, Komisaris AJB Bumiputera meminta kepada jajaran direksi untuk dapat mengedepankan rasa empati terhadap pemegang polis, serta mencari solusi terbaik agar suasana tetap kondusif.
“Kami mohon agar kiranya direksi senantiasa mengedepankan rasa empati terhadap Pempol (Pemegang Polis) dan mencarikan solusi terbaik agar suasana kondusif dan kepercayaan semua pemangku kepentingan tetap tumbuh,” ujar Diding dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 16 Desember 2019.
Selain itu, dirinya juga meminta untuk dapat dipertimbangkannya penyusunan program Quick Win secara terintegrasi antar direktorat serta pusat dan daerah, yang nantinya dapat dijadikan pedoman operasional seluruh jajaran AJB Bumiputera 1912 di seluruh Indonesia.
Mantan Direktur Utama Perum Jamkrindo ini pun mengungkapkan, bahwa hal tersebut merupakan dalam rangka ikhtiar nyata percepatan permasalahan berat yang dihadap AJBB 1912, khususnya upaya menyelesaikan outstanding claim ratusan orang pempol yang telah jatuh tempo.
“serta mempertahankan jutaan orang pempol lainnya sebagai pemili AJB Bumiputera 1912,” tutup Diding. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More