Jakarta – PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) membidik target pendapatan tahun ini mencapai sebesar Rp75 miliar dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp24 miliar. Dengan target pertumbuhan pendapatan tersebut, diharapkan laba perseroan tumbuh sekitar 20-30 persen di 2025 dari tahun sebelumnya.
“2025 ini targetnya ya kita naik dari Rp20-24 miliar menjadi Rp75 miliar. Pendapatan kita growth-nya dan bottom line kita juga kita harapkan growth lebih besar dari tahun ini ya minimal 20-30 persen dari kondisi saat ini,” ucap Beni Hendrawan, Komisaris Independen KAQI, kepada awak media di Jakarta, 10 Maret 2025.
Baca juga: Saham MINE dan KAQI Kompak Hijau Usai Melantai di Bursa
Beni menyatakan bahwa, target tersebut didukung oleh aksi korporasi penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) perseroan hari ini (10/3) yang berhasil meraup dana segar Rp53,1 miliar.
Adapun dana segar yang akan diraih KAQI dari IPO bakal digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) Perseroan sekitar 69,65 persen untuk pembelian lahan dan pembukaan lima bengkel baru.
Kemudian, sekitar 13,19 persen akan digunakan oleh perseroan untuk kegiatan operasional atau operational expenditure (opex) termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan suku cadang, sewa kendaraan operasional, dan pengembangan aplikasi.
“Kita berperan di sub-nya, yaitu di bengkel yang mana bukan hanya penjualan mobil baru tapi juga lebih kepada perawatan mobil. Jadi yang related itu adalah kesadaran daripada masyarakat atas kenyamanan dan keselamatan mobilnya. Kalau kita lihat sekarang pertumbuhan itu malah lebih baik. Jadi keselamatan dan kesadaran masyarakat terhadap rasa nyaman mobil sama keselamatan mobilnya itu sekarang meningkat,” imbuhnya.
Baca juga: Intip Gerak Saham Indeks Infobank15 dalam Sepekan, Ini yang Paling Bersinar
Pendorong Pertumbuhan Pendapatan KAQI
Tidak hanya itu, kata Beni, pertumbuhan pendapatan ataupun laba dari KAQI pada tahun ini juga didukung oleh musim-musim tertentu. Di antaranya musim Lebaran, libur panjang, hingga akhir tahun, yang mana biasanya akan lebih ramai pengunjung.
“Ya pada saat ada season-season-nya. Season terutama seperti Lebaran, akhir tahun. Itu season di mana ada liburan panjang. Itu biasanya akan lebih banyak, diharapkan lebih baik penjualan akan lebih meningkat dibanding bulan-bulan yang memang bulan normal biasa,” ujar Beni. (*)
Editor: Galih Pratama