Perbankan

Kapok Terjerat Pembiayaan Bermasalah, Bank Muamalat pilih ‘Main Aman’

 

Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat) menargetkan rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) kurang dari 1% hingga akhir tahun 2022. Untuk itu, bank syariah pertama di Indonesia ini memilih tidak terlalu agresif dan sangat selektif dalam menyalurkan pembiayaan.

“Seperti saya sampaikan kita targetkan aman saja. Seperti BUMN dan perusahaan dengan peringkat kredit AAA. Kenapa kita masuk ke INKA [kerja sama pembiayaan bus listrik G20] karena ada penjaminan PII (Penjaminan Infrastruktur Indonesia), jadi sangat wajar kita masuk kesana. Semisal ada project-project INKA ke depan yang feasible akan kita masuki,” ujar Direktur Utama Bank Muamalat, Ahmad K. Permana, 30 September 2022.

Hingga kuartal II 2022, Bank Muamalat mencatatkan NPF net 0,66%, jauh lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai 4,39%. Sedangkan untuk NPF gross berada di posisi 0,66% turun dari 3,97% di kuartal II 2021.

Seperti diketahui, Bank Muamalat pernah bergulat lama dengan pembiayaan bermasalah hingga bertahun-tahun. Pada kuartal IV 2019 bahkan NPF gross nya mencapai 5,22%. Lalu di 2020 mulai membaik dan turun menjadi 4,81%. Kemudian pada September 2021 Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengambil alih sekitar Rp10 triliun aset-aset bermasalah Bank yang membuat NPF turun menjadi hanya 0,67% di akhir 2021.

Kendati tidak ingin terlalu agresif, Permana menargetkan pembiayaan Bank Muamalat tetap tumbuh hampir 20% secara tahunan atau bertambah Rp3,5 triliun dari total pembiayaan di 2021 yang mencapai Rp18,04 triliun.

Permana mengatakan Bank Muamalat akan fokus menggarap ekosistem haji dan umrah. Kemudian untuk menggenjot pembiayaan korporasi, bank akan fokus ke BUMN serta perusahaan dengan rating kredit AAA.

“Marginnya kecil nggak apa-apa yang penting kita tumbuh dulu jangan agresif kemana-mana,” ungkap Permana. (*) Dicky F.

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Debt Collector Itu Ekosistem Leasing, Menkomdigi Harus Bekukan Iklan “STNK Only” yang Jadi “Biang Kerok”

Oleh Eko B. Supriyanto, Pimpinan Redaksi Infobank Media Group DUA debt collector tewas di Kalibata.… Read More

32 mins ago

Kolaborasi Majoris AM dan Istiqlal Global Fund Luncurkan Program Wakaf Saham

Poin Penting Majoris Asset Management dan IGF-BPMI meluncurkan Program Wakaf Saham Masjid Istiqlal, memungkinkan masyarakat… Read More

6 hours ago

Saham Indeks INFOBANK15 Bergerak Variatif di Tengah Penguatan IHSG

Poin Penting IHSG tetap menguat, ditutup naik 0,46 persen ke level 8.660,59 meski mayoritas indeks… Read More

6 hours ago

Sun Life dan CIMB Niaga Kenalkan Dua Produk Berdenominasi USD

Wealth Practice bertajuk “Legacy in Motion: The Art of Passing Values, Wealth, and Business” persembahan… Read More

10 hours ago

BSI Salurkan Bantuan 78,8 Ton Logistik Senilai Rp12 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BSI dan BSI Maslahat menyalurkan bantuan 78,7 ton senilai Rp12 miliar bagi korban… Read More

19 hours ago

Daftar Saham Penopang IHSG Sepekan: BUMI, BRMS hingga DSSA

Poin Penting IHSG menguat 0,32 persen sepanjang pekan 8–12 Desember 2025 dan ditutup di level… Read More

20 hours ago