Moneter dan Fiskal

Kantong Kelas Menengah Terkuras untuk Makan dan Rumah

Jakarta – Masyarakat kelas menengah dan menuju kelas menengah (MKM) merupakan penyumbang terbesar dari pengeluaran konsumsi rumah tangga. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, persentase mereka mencapai 81,49 persen dari keseluruhan masyarakat Indonesia.

Lebih lanjut, BPS mencatat bahwa kelas menengah dan MKM paling banyak menghabiskan pengeluaran untuk konsumsi makan dan minum. Kemudian, disusul oleh biaya rumah.

“Kalau kita lihat di dalam kelompok kelas menengah itu, 41,67 persen dari pengeluarannya itu ditujukan untuk membeli makan dan minum,” terang Amalia Adininggar Widyasanti, Plt. Kepala BPS, pada Jumat, 30 Agustus 2024.

“Kemudian, 28,52 persen dari pengeluaran kelompok kelas menengah itu ditujukan untuk membayar (terkait) perumahan entah itu beli rumah atau cicilan rumah ataupun kredit rumah,” tambahnya.

Sementara, persentase MKM terkait pengeluaran untuk makan dan minum serta biaya rumah masing-masing mencapai 56,21 persen dan 25,17 persen. Jadi, sekitar 70-80 persen pengeluaran dari 2 kelas ini dihabiskan untuk kebutuhan primer.

Baca juga: Ini Bukti Nyata Pentingnya Peran Kelas Menengah untuk Ekonomi Indonesia

Di bawah itu, masyarakat menengah dan masyarakat MKM juga menghabiskan pengeluaran untuk barang dan jasa lain seperti keperluan internet atau pulsa, keperluan transportasi, serta pajak maupun iuran lainnya.

Amalia menambahkan, pada 2024 ini, masyarakat kelas menengah dan masyarakat MKM lebih banyak mengeluarkan uang untuk makan dan minum ketimbang tahun 2019. Namun, pengeluaran untuk keperluan hiburan dan terkait transportasi menurun.

“Proporsi pengeluaran untuk hiburan agak menurun. Proporsi pengeluaran untuk kendaraan juga agak menurun. Tapi, proporsi pengeluaran untuk makanan itu meningkat sedikit tetapi relatif pada kisaran 41 persen, dari sebelumnya 41,05 persen, sekarang 41,67 persen,” katanya.

Sementara, golongan MKM juga mengalami peningkatan terkait pengeluaran untuk makan dan minum, yakni dari 55,54 persen pada 2019, menjadi 56,21 persen di 2024.

Perbandingan dengan Kelas Lain

Amalia juga mengungkapkan fokus pengeluaran yang berbeda dari kelas-kelas lain, baik itu di atas maupun di bawah kedua golongan sebelumnya. Masing-masing memiliki prioritasnya tersendiri.

“Kita bisa lihat, bagaimana perbedaan pola konsumsi masyarakat berdasarkan kelasnya dan setiap kelas kelompok masyarakat memiliki perbedaan pola konsumsi,” tutur Amalia.

Misalnya, fokus masyarakat kelas atas justru terdistribusi lebih rata. Data BPS menunjukkan, 3 pengeluaran teratas dari kelas ini meliputi biaya rumah, yakni sebesar 25,24 persen, disusul dengan makan dan minum dengan persentase 18,34 persen, dan barang atau jasa lain yaitu 17,25 persen.

Baca juga: Airlangga Kumpulkan Mantan Menko Bahas Kelas Menengah, Singgung Perpanjangan PPN DTP

Lalu, semakin ke bawah kelasnya, pengeluarannya justru akan lebih terfokus terhadap makan dan minum. Masyarakat rentan menengah 61,49 persen untuk makan dan minum. Masyarakat miskin malah lebih banyak, yakni sebesar 63,51 persen.

Meskipun begitu, BPS juga mencatat sejumlah tren penurunan pengeluaran dari 2019 ke 2024. Penurunan pengeluaran ini berlaku untuk seluruh kelas.

“Porsi pengeluaran yang mengalami penurunan itu ada pada kelompok pengeluaran hiburan, kendaraan, barang tahan lama, pakaian, dan kesehatan,” tukasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Galih Pratama

Recent Posts

Ekspor RI Naik 10,69 Persen jadi USD24,41 Miliar di Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More

11 mins ago

Neraca Perdagangan RI Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More

16 mins ago

RUPSLB Bank Banten Sepakati Pergantian Pengurus, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) baru saja menggelar Rapat Umum… Read More

27 mins ago

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Rp15.938 Imbas Sikap The Fed

Jakarta - Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar… Read More

56 mins ago

PPATK Blokir Rekening Ivan Sugianto, Pengusaha yang Viral karena Intimidasi Siswa

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sejumlah rekening milik Ivan Sugianto… Read More

1 hour ago

IHSG Kembali Dibuka pada Zona Merah ke Level 7.204

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (15/11), pukul 9.00 WIB Indeks Harga Saham… Read More

1 hour ago