Jakarta – Indonesia sebentar lagi akan memasuki masa pemerintahan baru di bawah pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Akan ada banyak pekerjaan rumah yang perlu dibereskan di masa pemerintahan baru nanti, mulai dari keberlanjutan sejumlah proyek infrastruktur besar seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), pengendalian inflasi, hingga utang negara yang kian menumpuk.
Kendati demikian, pemerintahan yang baru kelak tak perlu terlalu bingung dalam menghadapi rintangan yang ada. Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Anindya Bakrie mengatakan setidaknya ada tiga sektor yang perlu difokuskan oleh pemerintah Indonesia ke depannya untuk bisa mendulang “medali emas” di bidang ekonomi. Ketiga hal itu, yakni ketahanan pangan, energi, dan kesehatan.
“Optimisme kita mesti seperti optimisme waktu di Olimpiade 2024. Ketika seluruh dunia sedang dalam tantangan yang berimbas kepada kita, justru kita melihat banyak sekali peluang yang Indonesia bisa mendapatkan (medali) emasnya,” ujar Anindya saat ditemui di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.
Baca juga: Bos Kadin: Transisi Energi Berkelanjutan dan Pertumbuhan Ekonomi Harus Seimbang
Lebih lanjut, Anindya menyatakan jika ketiga sektor tersebut bisa menjadi lahan bagi para pengusaha dan dunia usaha secara keseluruhan, baik swasta, BUMN, maupun koperasi untuk berpartisipasi. Untuk memaksimalkan potensi di ketiga sektor tersebut, ia menjelaskan ada dua kunci penting yang perlu dilakukan.
Pertama, hilirisasi atau industrialisasi untuk menciptakan nilai tambah dari setiap upaya yang ada. Dan kedua adalah digitalisasi, yang mana perlu penggunaan digital untuk membuat semua proses yang ada menjadi lebih baik lagi, khususnya dari sisi efisiensi dan akurasi.
Ia kemudian mengomentari rancangan APBN 2025 yang menurutnya sangat realistis untuk dicapai. Target di APBN 2025 untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen dan 2,5 persen untuk inflasi yang dicapai dari konsumsi domestik serta belanja pemerintah, menurutnya bisa menopang 70 persen optimalisasi pada tiga sektor itu.
Baca juga: Bambang Brodjonegoro Ungkap Prospek dan Tantangan Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian Global
“Sisanya, investasi, ekspor, dan transformasi ekonomi, saya rasa bisa membuat lebih tinggi lagi dari angka-angka tersebut. Dan menurut saya itu konservatif,” tegasnya.
Ia juga merespons positif setiap kebijakan ekonomi yang ada di era kepemimpinan Jokowi-Ma’ruf, yang akan dilanjutkan pada era Prabowo-Gibran nanti. Beberapa kebijakan seperti pembangunan infrastruktur dan program makan siang gratis, ia sebut dapat membuat dunia usaha berpartisipasi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Tapi juga membantu investasi itu terus bergulir. Karena negara yang stabil pasti punya daya tarik tersendiri untuk buat orang berinvestasi,” tukasnya. (*) Steven Widjaja
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More