Jakarta – Nilai tukar rupiah pada hari ini (1/9) dibuka pada posisi Rp14.540/US$, angka tersebut menguat 0,87% dibandingkan perdagangan kemarin (31/8) di level Rp14.562/US$
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan, pada pagi ini, nilai tukar regional terlihat masih mencoba untuk menguat terhadap dolar AS kemungkinan karena pasar masih menanggapi positif kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS yang lebih lama dan mungkin lebih agresif.
“Hal ini dikonfirmasi oleh Wakil gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida, semalam dalam suatu acara virtual yang diselenggarakan oleh the Peterson Institue for International Economics. Kebijakan pelonggaran moneter AS yang agresif bisa menekan dollar AS sekaligus memberikan sentimen positif ke aset berisiko,” kata Ariston di Jakarta, Selasa 1 September 2020.
Meski begitu menurutnya, penguatan masih tertahan dengan potensi resesi dari ekonomi RI dan penularan covid-19 yang masih terus meningkat di Indonesia. Ariston menyebut, Pemerintah harus menahan pelemahan ekonomi tersebut.
“Hari ini potensi penguatan rupiah di kisaran Rp14.450/US$ hingga Rp14.650/US$,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini (1/9) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.615/US$ terlihat melemah dari posisi Rp14.554/US$ pada perdagangan kemarin (31/8). (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (kode saham: BBNI) menempati posisi penting… Read More
Jakarta – Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) menyebutkan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai… Read More
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - PT IDX Solusi Teknologi Informasi (IDXSTI) pada hari ini (18/11) secara resmi telah… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More