Perbankan

Kabar IPO Superbank Kembali Mencuat, BEI Tegaskan Hal Ini

Poin Penting

  • BEI bantah kabar IPO Superbank; tidak ada proses book building maupun offering di e-IPO.
  • Superbank fokus pada integrasi sistem, bukan aksi korporasi IPO, meski isu terus mencuat.
  • Modal Superbank masih kuat, dengan ekuitas di atas Rp5 triliun didukung pemegang saham.

Jakarta – Kabar mengenai rencana penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) PT Super Bank Indonesia (Superbank) kembali mencuat pada Jumat, 26 September 2025, melalui tangkapan layar sistem e-IPO BEI..

Meski demikian, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, langsung membantah. Ia menegaskan bahwa perusahaan yang dimaksud tidak sedang dalam proses book building maupun offering di BEI sebagai perusahaan tercatat

“Saaat ini, perusahaan sebagaimana tangkapan layar, tidak sedang melakukan book building ataupun offering di sistem e-IPO,” tegas Nyoman dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu, 27 September 2025.

Nyoman juga menambahkan bahwa BEI tidak mengelola sistem e-IPO bayangan. Sehingga, satu-satunya link untuk mengakses sistem e-IPO adalah melalui tautan https://www.e-ipo.co.id/en

“Terkait dengan informasi rencana IPO, publik disarankan langsung menghubungi perusahaan atau sumber resmi yang berwenang,” imbuhnya.

Baca juga: Superbank Cetak Laba Bersih Rp20,06 Miliar di Juni 2025, Melesat 110,65 Persen

Adapun, dalam tangkapan layar yang beredar tertulis bahwa Superbank akan membuka periode book building pada 10-13 Oktober 2025 dengan harga yang dipatok Rp250-300 per saham dan menawarkan 35,88 juta lot saham.

Sebagaimana diketahui, kabar mengenai rencana IPO Superbank bank digital besutan Grup Emtek telah lama menjadi sorotan pasar sejak awal tahun 2025. Superbank disebut akan meraih dana segar sekitar USD200-300 juta atau setara Rp3,25 triliun hingga Rp4,88 triliun.

Namun, Presiden Direktur Superbank, Tigor M. Siahaan, menegaskan bahwa pihaknya belum akan memprioritaskan aksi korporasi tersebut, melainkan akan lebih fokus pada integrasi sistem dalam ekosistem bank digital.

“Seperti yang saya bilang, konsentrasi kita (Superbank) bukan terhadap market, tapi terhadap integrasi terhadap sistem,” ujar Tigor kepada media pada 11 Februari 2025 yang lalu.

Baca juga: Superbank Tegaskan IPO Bukan Agenda Utama Tahun Ini

Tigor menjelaskan alasan aksi IPO belum menjadi fokus utama tahun ini dikarenakan kebutuhan pendanaan Superbank dinilai masih mencukupi. Saat ini, total ekuitas Superbank tercatat di atas Rp5 triliun dan didukung penuh oleh para pemegang saham. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

12 hours ago