Politic

Jusuf Kalla Blak-Blakkan: Butuh Modal Rp600 Miliar untuk Jadi Ketum Golkar

Jakarta – Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum Partai Golkar periode 2004-2009 membongkar mahalnya budget yang harus disiapkan jika ingin menjadi ketua umum Partai Golkar.

Bagi yang ingin menjadi pucuk pimpinan Partai Golkar, menurut Jusuf Kalla, setidaknya membutuhkan ongkos yang mahal. Bisa mencapai Rp500 – Rp600 miliar.

“Kalau sekarang Anda (ingin) menjadi Ketua Golkar, jangan harap kalau Anda tidak punya modal Rp500-Rp600 miliar,” kata pria yang akrab disapa JK ini di Jakarta dikutip Selasa, 1 Agustus 2023.

Baca juga: Didukung PBB, Ini Sosok yang Makin Menguat jadi Cawapres Prabowo

Tak hanya Partai Golkar, kata JK, partai politik lainnya juga di Indonesia, memberlakukan hal yang sama. Hampir semua partai memiliki budget politik yang sangat mahal. Terutama ketika ingin menjadi orang nomor satu di partai.

“Hampir semua partai, kecuali partai yang penditinya masih ada, kayak PDIP, Nasdem,” jelas JK

Lanjutnya, sebab pemilihan untuk menjadi ketua umum partai politik menelan biaya yang tidak sedikit. “Tapi partai yang sudah go public, artinya pemilihannya itu butuh biaya besar,” ujar dia.

Pernyataan JK ini muncul di tengah silang pendapat di tubuh Partai Golkar. Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam menyuarakan agar Ketua Umum Airlangga Hartarto diganti lewat gelaran munaslub.

Karier Politik Jusuf Kalla

JK sendiri mengawali karier politiknya ketika dipercaya menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964.

Kemudian, JK berlanjut menjadi ketua HMI cabang Makassar pada periode 1965-1966. Tak puas sampai di sana, JK dipilih menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin pada 1967-1969.

JK juga pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Karier politik JK seketika melesat saat dirinya terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1982-1987 mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.

Pada 1999, JK mendapatkan mandat dari Presiden Abdurrahman Wahid untuk menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Namun, pergantian presiden ke Megawati Soekarnoputri pada 2001-2004, JK dipindahtugaskan oleh Megawati menjadi Menko Kesra.

Baca juga: Megawati Bakal Umumkan Cawapres Ganjar pada September, Ini Bocorannya

Kariernya makin melesat, pada Pilpres 2004, JK mencalonkan diri sebagai wakil presiden berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyonno. Dia terpilih sebagai wapres periode 2004-2009.

Pada periode yang sama, kendaraan politik pun dia raihnya dengan menjadi Ketua Umum Partai Golkar.
Pada pemilu berikutnya, JK ikut bertarung lagi sebagai calon presiden periode 2009-2014, tapi sayangnya gagal.

Dia kembali maju lagi pada Pilpres 2014. Kali ini, dia mendampingi capres Joko Widodo. Akhirnya, JK sukses kembali menjadi wakil presiden yang kedua kalinya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

17 mins ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

6 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

7 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

7 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

8 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago