Keuangan

Jurus SG Finance Dongkrak Kinerja Bisnis Selama 2025

Jakarta – PT Sarana Global Finance atau SG Finance sebagai pelaku usaha jasa keuangan telah membidik target penyaluran pembiayaan tahun ini mencapai Rp2,5 triliun.

Advisor Risk and Compliance SG Finance, Anthony Tampubolon, mengatakan untuk mewujudkan hal itu, perseroan telah menetapkan komitmen dari sisi layanan dan pelindungan konsumen, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penerapan manajemen risiko, serta pemanfaatan pengembangan teknologi.

“Komitmen ini seiring dengan diterbitkannya sejumlah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) baru sebagai langkah penguatan dan pengawasan terhadap sektor lembaga pembiayaan, perusahaan modal ventura, lembaga keuangan mikro, dan lembaga jasa keuangan lainnya (PVML),” ucap Anthony dalam keterangan resmi di Jakarta, 24 Februari 2025.

Baca juga: SG Finance Bidik Pembiayaan Rp2,5 Triliun Selama 2025, Begini Strateginya

Dalam rangka penguatan aspek kepatuhan, kata Anthony, perseroan kemudian menyesuaikan kebijakan terhadap POJK baru yang berlaku serta kondisi pasar, melalui penerapan prinsip kehati-hatian dalam seluruh aspek pembiayaan.

“Antara lain kerahasiaan informasi, proses pembiayaan dan kecukupan informasi dalam mengenal (calon) nasabah, legalitas dan administrasi, perlindungan konsumen, pelaporan transaksi nasabah serta hal lain yang ditetapkan sebagai standar kegiatan oleh regulator, dan melakukan penguatan aspek hukum terhadap proses dan administrasi penyaluran pembiayaan,” imbuhnya.

Anthony menambahkan, perseroan juga berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan mempertahankan standar kualitas yang tinggi, serta selalu memberi nilai tambah dan berperan dalam memberikan solusi pada setiap mitra bisnis melalui pengembangan jasa dan pola kerja.

“Perusahaan memiliki layanan pengaduan konsumen melalui email, telepon, dan website. Khusus untuk kanal website, perusahaan berupaya senantiasa hadirkan konten kekinian di dalamnya agar tetap relevan sebagai bentuk transparansi informasi kepada stakeholders,” ujar Anthony.

Baca juga: Pembiayaan Mobil Listrik BCA Syariah Tumbuh 33 Persen Selama 2024

Adapun, dalam melakukan adaptasi bisnis, terutama dalam pemanfaatan teknologi, perseroan melakukan change management. Di mana perusahaan mempersiapkan karyawan untuk menghadapi disrupsi teknologi sehingga dapat beradaptasi terhadap segala perubahan teknologi.

Serta dapat memanfaatkannya untuk membantu penyelesaian pekerjaan. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga daya saing di pasar. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

14 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

15 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

15 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

17 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

17 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

20 hours ago